SOLOPOS.COM - Ilustrasi misi NASA ke Matahari (Mirror.co.uk)

NASA bakal mengirimkan misi ke matahari.

Solopos.com, JAKARTA — National Aeronautics and Space Administration (NASA)Amerika Serikat akan mengumumkan misi terbarunya pada pekan ini. Misi tersebut adalah salah satu program terberat NASA. Pasalnya, mereka harus menerbangkan pesawat ruang angkasa ke Matahari. Rencananya, misi akan dijalankan pada 2018.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mengutip Liputan6, dari Mirror, Kamis (1/6/2017), misi yang bernama Solar Probe Plus ini akan membawa pesawat luar angkasa khusus untuk terbang ke orbit Matahari. Nantinya, pesawat akan mendatangi orbit dalam jarak 4 mil dari permukaan Matahari.

Sebelumnya, pesawat tersebut akan terbang ke orbit Venus. Setelahnya, pesawat akan melanjutkan perjalanan ke orbit Merkurius, sebelum menyambangi orbit Matahari dalam kurun waktu tujuh tahun.Ketika menghampiri orbit, Solar Probe Plus akan menyelami lapisan awal permukaan Matahari dalam kecepatan 450.000 mil per jam.

Pada poin ini, pesawat akan mempelajari ekosistem seperti pergerakan badai Matahari dari subsonic ke supersonic. Jika memungkinkan, pesawatbakal menelusuri permukaan berikutnya. Lantas menyingkap asal usul terciptanya partikel energi solar paling besar di Tata Surya.

Tujuan utama dari misi ini adalah untuk merekam jejak aliran energi matahari dan memahami panas korona Matahari. Selain itu, pesawat juga bertugas mencari tahu pergerakan badai Matahari di luar angkasa. Solar Probe Plus diharapkan menjadi kontributor utama bagi NASA untuk memberikan perkembangan cuaca ke Bumi.

Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan National Academy of Science, pergerakan badai matahari dapat mengakibatkan kerusakan di Bumi. Total kerugian bisa mencapai US$2 trilliun (Rp 26 kuadraliun). Jika kerusakan terus berlanjut, Bumi dihadapkan pada ancaman besar.

“Atas dasar itulah, sangat penting untuk menciptakan sistem peringatan demi melindungi masyarakat dari ancaman pemanasan global. Salah satunya adalah memanfaatkan teknologi untuk memberi ramalan cuaca langsung dari luar angkasa,” tulis NASA dalam keterangan resminya.

“Solar Probe Plus akan menjadi salah satu misi paling bersejarah yang kami emban. Kami berharap, ia bisa menjadi jawaban dari semua pertanyaan umat manusia soal apa yang ada di dalam Matahari selama lima dekade terakhir,” lanjutnya.Pesawat luar angkasa Solar Probe Plus akan dilindungi dengan material yang diklaim tahan terhadap panas dan radiasi Matahari.

Instrumennya akan dilindungi dengan material carbon-composite dan thermal protection system dengan ketebalan 4,5 inci. NASA mengklaim, material ini bisa melindungi pesawat saat berada di orbit Matahari dengan suhu 1.400 derajat Celsius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya