SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, SOLO — Anda menantikan produk mutakhir ciptaan duet Microsoft-Nokia? Sepertinya Anda perlu bersabar. Kabar tidak sedap muncul dari proses akusisi Nokia oleh Microsoft. Akuisisi senilai Rp8,3 triliun ini dikabarkan terkendala nominal.

Dilansir PhoneArena, Kamis (19/9/2013), sumber dari Finlandia menyebut Nokia meminta kenaikan nominal atas proses akuisisi ini. Disebut sumber tanpa nama ini Nokia adalah perusahaan ponsel terbesar didunia yang memiliki reputasi kelas wahid. Nokia ingin Microsoft menjadikan itu sebagai bahan pertimbangan.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Nokia menganggap meski belakangan tak lagi mendominasi pasar ponsel dunia, Nokia tetap mampu bersaing dengan produk-produk yang rilisan Blackberry, Samsung, Apple dan produsen lain.

Akhir-akhir ini hubungan Nokia dan Microsoft juga dikabarkan memanas. Surface Phone, ponsel yang masih dalam tahap pengembangan produksi Nokia dihentikan oleh pihak Microsoft. Kabar lain menyebut, pihak Microsoftlah yang akan mengembangkan proyek ponsel ini.
Kabar miring lain juga muncul dari tablet terbaru Nokia, Jinsh Sirius.

Seperti dikutip dari Ubergizmo, Rabu (18/9/2013), pihak Microsoft menunda perilisan tablet tersebut.

Dalam rilis VR-Zone, Jumat (20/9/2013), pihak Nokia mengonfirmasi akan tetap meneruskan proyek Surface Phone. Tidak ada pembatalan proyek yang dilakukan Nokia sebelut akusisi pada November 2013 mendatang. Sementara tentang Jinsg Sirius, Nokia enggan berkomentar.

Perihal akuisisi, Nokia akan mengadakan pertemuan internal pada 19 November mendatang. Pada pertemuan yang dihadiri oleh para petingginya itu Nokia akan melakukan jajakpendapat untuk menetukan jadi-tidaknya akuisisi yang disepakati pada awal September lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya