SOLOPOS.COM - Mark Zuckerberg (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, WASHINGTON — Kabar penyadapan badan intelijen Amerika Serikat (NSA) belakangan telah membuat pengguna sosial media risih. Sejumlah jejaring sosial dinyatakan tak aman dari ancaman malware. Salah satunya Facebook yang ternyata juga tak luput dari sasaran.

Mashable (12/3/2014), informasi ini muncul sehari setelah Edward Snowden muncul dalam sebuah teleconference di SXSW Austin, Texas. Disebutkan oleh The Intercept, NSA melancarkan serangan ini pada sebuah program rahasia bernama TURBINE.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Laporan ini diperoleh dari bocoran dokumen terbaru milik mantan pegawai NSA itu. Dalam misinya yang bernama TURBINE ini, NSA menyamar menjadi Facebook dan menyebarkan malware ke dalam komputer pengguna dengan tujuan untuk mencuri data pribadi.

Cara kerja misi ini adalah setiap pengguna yang mengakses website Facebook tanpa disadari akan diarahkan pada server NSA. Dengan begitu NSA akan dengan mudahnya memasukkan malware ke dalam komputer dan mengambil semua data dari hard drive pengguna.

TURBINE disebut sebagai salah satu proyek raksasa NSA untuk “menguasai internet”. Akibat serangan ini, disebutkan 85.000-100.000 komputer di seluruh dunia menjadi korban. Operasi ini sendiri mulai dilancarkan sejak 2010.

Meski begitu, pihak Facebook membantah laporan ini. Perusahaan milik Mark Zuckerberg ini memastikan bahwa selama ini tidak pernah ada laporan tentang server palsu Facebook. Untuk saat ini, pihaknya menegaskan bahwa misi TURBINE tersebut sudah tak berlaku lagi.

Sebetulnya, Facebook telah menyadari ada yang aneh dalam jejaring sosial mereka beberapa waktu terakhir. Namun mereka mengaku tak tahu bahwa itu merupakan ulah dari pemerintah Amerika Serikat.

Facebook sendiri sejak adanya kasus penyadapan menyatakan berseberangan dengan pemerintah Amerika Serikat. Pihaknya mengaku akan melaporkan pada publik secara berkala data apa saja yang pernah diminta oleh pemerintah.

Diberitakan sebelumnya, pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, kesal dengan adanya tindakan intelijen AS yang memata-matainya. Zuckerberg tidak menyebutkan tindakan pemerintah tertentu dalam posting tersebut. Namun, situs web The Intercept pada Rabu melaporkan, berdasarkan dokumen dari Snowden, NSA memiliki program untuk meniru server Facebook untuk mendapatkan akses ke komputer target intelijen.

“Pemerintah AS harus menjadi juara untuk Internet, bukan justru menjadi ancaman. Mereka harus lebih transparan tentang apa yang mereka lakukan, atau sebaliknya orang akan percaya yang terburuk. Saya sudah menelepon Presiden Obama untuk mengekspresikan frustrasi atas bahaya pemerintah yang sedang menciptakan untuk semua masa depan kita. Sayangnya, tampaknya seperti itu akan memakan waktu yang sangat lama untuk reformasi penuh,” tulis Zuckerberg melalui akun Facebooknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya