Teknologi
Kamis, 20 Februari 2014 - 03:51 WIB

Organisasi Islam Uni Emirat Arab Larang Hidup di Mars

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Planet Mars (Nasa.gov)

Solopos.com, ABU DHABI – General Authority of Islamic Affairs and Endowment (GAIAE), sebuah organisasi Islam yang bermarkas di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, mengeluarkan fatwa larangan bagi siapapun tinggal di Planet Mars.

Dikutip Daily Mail, Rabu (19/2/2014), alasan organisasi besar itu mengeluarkan fatwa tersebut adalah karena mereka berpendapat mencoba hidup di Planet Merah tersebut sangat penuh risiko dan membahayakan nyawa. Sengaja mengancam keselamatan nyawa dinilai sama saja dengan bunuh diri yang tidak diizinkan oleh Islam.

Advertisement

Fatwa itu dikeluarkan atas dasar salah satu organisasi Belanda yang berencana membuat permukiman permanen di Planet Merah tersebut. Perjalanan menuju Mars yang penuh risiko dan alasan lain, seperti tak memungkinkannya menetap dalam waktu lama di planet itu dianggap bakal membuat manusia rentan terhadap bahaya kematian.

“Perjalanan satu arah tersebut menimbulkan risiko yang nyata untuk kehidupan yang tidak dibenarkan dalam Islam. Ada kemungkinan seseorang melakukan perjalanan ke Mars tapi mungkin tidak dapat menetap di sana dalam jangka waktu lama dan lebih rentan akan kematian,” kutip salah satu situs Islam Dubai, khaleejtimes.com.

Sejak didirikan tahun 2008 lalu, GAIAE telah mengeluarkan sekitar 2 juta fatwa melalui Official Fawa Centre. Pemimpin organisasi tersebut, Profesor Dr. Farooq Hamada mengungkapkan melindungi kehidupan dari segala mara bahaya dan menjaga kehidupan agar tetap aman adalah hal yang sudah jelas tercantum di Alquran.

Advertisement

Mars One merupakan salah satu misi yang merencanakan mendirikan sebuah koloni di Mars. Misi itu didahului dengan pendaratan pesawat tak barawak sebagai suatu bentuk persiapan yang akan dilanjutkan dengan pendaratan manusia.

Setidaknya ada sekitar 200.000 orang yang mendaftar dalam misi itu, termasuk di antara mereka 500 penduduk Uni Emirat Arab. Misi tersebut dijadwalkan teralisasi pada tahun 2025.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif