SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)
Solopos.com, SHENZEN – Perusahaan teknologi asal Kalifornia, Amerika Serikat, Apple tengah berupaya menyelidiki kasus kematian belasan pekerjanya di Tiongkok akibat leukemia. Kematian itu menjadi sebuah pertanyaan besar bagi korban dan perusahaan mengingat Tiongkok merupakan tempat di mana jutaan Iphone di produksi.
Dilansir Daily Mail, Minggu (14/9/2014), sedikitnya 13 pekerja muda usia antara belasan hingga 20-an tahun didiagnosis leukemia setelah bekerja di pabrik Apple yang terletak di Shenzhen, Tiongkok sejak awal 2010 lalu. Dokter mengatakan bahwa kasus ini tergolong sebagai penyakit mematikan yang langka.
Keluarga dan kelompok kesejahteraan pekerja percaya bahwa leukemia tersebut disebabkan karena paparan bahan kimia yang mereka gunakan untuk membersihkan panel listrik. Hal itu pula yang membuat mereka khawatir akan ada banyak korban yang menyusul kemudian.
Pihak keluarga juga mengatakan pekerja muda yang jatuh sakit terkena leukemia akan diberhentikan oleh perusahaan. Biaya pengobatan besar yang ditanggung sepenuhnya oleh pihak keluarga membuat mereka terlilit hutang dan jatuh miskin.
Keluarga korban juga mengeluhkan sikap perusahaan yang tidak kooperatif. Pekerja seringkali berkutat pada bahan kimia, tapi mereka jarang menggunakan sarung tangan dan masker untuk perlindungan. Tak hanya itu, pekerja juga diberikan informasi yang minim tentang potensi bahaya dan tidak diberitahu zat apa yang mereka tangani.
Bulan lalu, Apple mengatakan telah melakukan penyelidikan selama empat bulan ke-22 pabrik yang mereka miliki. Tapi mereka tidak menemukan bukti ada bahan kimia yang membahayakan 500.000 pekerjanya.