SOLOPOS.COM - Matahari (ilustrasi/nasa.gov)

Solopos.com, WASHINGTON –– Penelitian dari Reading University mengungkap aktivitas matahari saat ini menurun drastis. Fenomena yang dijuluki “Terjun Bebas” ini terbilang langka dan hanya terjadi setiap beberapa abad sekali.

Dikutip dari situs resmi National Aeronautics and Space Administration (Nasa), Selasa (2/12/2013), fenomena pendinginan matahari ini tidak akan berpengaruh kepada kehidupan bumi. Fisikawan juga membantah ini akan menjadi awal periode zaman es.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Fenomena ini dihubung-hubungkan dengan sejumlah fenomena alam seperti Grand Solar Minimum yang terjadi setiap empat abad sekali. Fenomena Grand Solar Minium akan membuat musin panas di sejumlah negara bagian utara bumi terasa tidak biasa.

Terakhir kali siklus ini terjadi pada abad 17 lalu. Saat itu, selama 70 tahun, matahari tak menunjukkan satupun titik matahari. Pada masa itu juga tercatat Eropa memiliki musim dingin paling parah dalam sejarah, bahkan bisa disamakan dengan zaman es kecil.

Ilmuwan Nasa, Karen Fox menyatakan pihaknya mendapati sebuah lubang raksasa di atmosfer matahari. Area gelap yang dikenal sebagai lubang korona ini mencakup hampir seperempat bagian matahari dan memuntahkan material dan gas ke ruang angkasa.

“Meski belum jelas penyebabnya, lubang korona berkorelasi ke area tempat medan magnet melambung dan terlepas,” ungkapnya.

Perubahan frekuensi kemunculan lubang korona bisa dibilang sesuai dengan siklus aktivitas matahari. Tahun ini matahari mencapai puncak aktivitasnya dalam 11 tahun, dikenal sebagai fase matahari maksimum atau Grand Solar Maximum.

Peneliti lain dari Wahana antariksa SOHO telah mengamati aktivitas matahari sejak diluncurkan tahun 1995. SOHO mengamati matahari dari orbit Lagrange Point 1, daerah dengan gravitasi stabil antara bumi dan matahari, sekitar 1,5 juta kilometer dari bumi.

Hingga kini belum ada kesimpulan perihal akibat yang akan terjadi pada periode “pendinginan” matahari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya