Teknologi
Rabu, 17 Februari 2016 - 19:55 WIB

PENELITIAN BARU : BPPT Analisis Senyawa 5 Anggrek Asli Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani merawat tanaman anggrek bulan taiwan (Phalaenopsis) yang dibudidayakan di Kluster Budidaya Tanaman Hias Kopeng, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/1/2016).(JIBI/Antara/Aditya Pradana Putra)

Penelitian baru dilakukan BPPT untuk menganalisis lima bunga anggrek Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan memulai penelitian baru untuk menemukan senyawa aktif dari lima jenis anggrek asli Indonesia.

Advertisement

Sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Rabu (17/2/2016), Kepala Pilot Plan Propagasi Tanaman BPPT, Irni Furnawari, mengatakan ada lima anggrek khas Indonesia yang akan diteliti dan dicari senyawanya.

“Ada lima jenis anggrek selain genus Coelogyne yang mau dicari senyawanya yakni Coelogyne Martae, kita juga akan teliti senyawa aktif pada Dendrobium, Coelogyne pandurata (anggrek hitam), Vanda douglas (anggrek tanah), dan Phalaenopsis,” kata Irni Furnawari.

Advertisement

“Ada lima jenis anggrek selain genus Coelogyne yang mau dicari senyawanya yakni Coelogyne Martae, kita juga akan teliti senyawa aktif pada Dendrobium, Coelogyne pandurata (anggrek hitam), Vanda douglas (anggrek tanah), dan Phalaenopsis,” kata Irni Furnawari.

Beberapa anggrek yang akan diteliti, menurut dia, sudah ada yang dikembangkan salah satunya adalah Vanda douglas di Tangerang Selatan. Namun, beberapa yang lain masih berupa anggrek liar yang perlu didomestikasi.

Beberapa jenis anggrek tersebut, lanjutnya, juga telah dimanfaatkan baik oleh masyarakat sebagai etno farmasi dan oleh industri untuk produk kecantikan dan kesehatan.

Advertisement

“Anggrek di Indonesia banyak sekali, kami upayakan untuk lima anggrek ini dulu, mungkin nanti bisa saja dilakukan ke anggrek yang lain. Kalau ditanya manfaat anggrek sebenarnya dari etno farmasi sudah diketahui beberapa, tapi kita kan ingin mengetahui secara empirik manfaat senyawa yang ada di dalamnya,” ujar Irin.

Sementara itu, Kepala Seksi Program dan Penerapan Bioteknologi BPPT, Anis Mahsunah, mengatakan penelitian baru senyawa aktif pada lima anggrek ini dilakukan setelah identifikasi dan domestikasi Coelogyne marthae selesai.

“Senyawa aktif belum mulai kita diteliti, selesai aklimatisasi baru dicari, diekstrak secara keseluruhan. Tapi sebentar lagi aklimatisasi bisa selesai sepertinya, kemungkinan Maret 2016,” ujar dia.

Advertisement

Penelitian baru tentang lima anggrek itu menurut Anis sebenarnya masih satu bagian dari peneliti bersama Martha Tilaar Group yang dilakukan sejak 2013. Penelitian awalnya dimulai dengan melakukan eksplorasi di sejumlah lokasi di Kalimantan dan Jawa Timur.

Penelitian baru dilakukan di Taman Nasional Betung Kerihun, Gunung Dungan, dan Gunung Liut di Kalimantan Barat, selain itu di Cagar Alam Melak di Kalimantan Timur untuk pendataan saja.

“Eksplorasinya dilakukan selama lima hingga sepuluh hari di masing-masing lokasi, cukup berat. Untuk di Jawa Timur, tepatnya di Banyuwangi hanya untuk mengambil beberapa anggrek dari Kalimantan Tengah yang sudah didomestikasi dari para kolektor,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif