SOLOPOS.COM - Ilustrasi senam pagi (JIBI/Solopos/Dok.)

Penelitian terbaru mengenai manfaat senam

Harianjogja.com, ?JOGJA – Senam merupakan kegiatan fisik yang dalam dunia pendidikan menggunakan konsep pembelajaran pemecahan masalah. Bahkan untuk kemampuan kognitif peserta didik, pembelajaran senam sebenarnya mampu mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi.?

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

?Hal tersebut diungkapkan oleh Prof Dr Pamuji Sukoco saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besarnya dalam bidang ilmu pembelajaran senam Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akhir pekan lalu.

Sukoco menjabarkan, pembelajaran senam seharusnya mampu mengembangkan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah belajar senam itu sendiri.?

?”Sayangnya, kebanyakan guru pendidikan jasmani sendiri belum memahami cara mengembangkan program pembelajaran senam yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pengembangan pendekatan pembelajaran senam yang ada selama ini hanya untuk meningkatkan proses pembelajaran,” ungkapnya.?

?Sukoco menjelaskan, kurangnya pengembangan pendidikan senam yang terkait peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi tersebut disebabkan kurangnya pemahaman para guru tentang konsep berpikir tingkat tinggi sendiri. Para guru pendidikan jasmani lebih banyak melakukan upaya peningkatan pembelajaran senam melalui bermain dan modifikasi alat bantu mengajar.?

?”Upaya tersebut memang mampu meningkatkan proses pembelajaran, tapi tidak demikian dengan peningkatan hasil belajar yang dialami para peserta didik. Kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik menjadi tidak terasah. Dan hal ini diperparah dengan sedikitnya waktu pembelajaran yang disediakan,” imbuhnya.?

?Berdasarkan kurikulum 2013, jelas dia,  pembelajaran senam hanya tiga jam pelajaran perminggu atau dua  jam pelajaran perminggu pada kurikulum KTSP. Hal itu menyebabkan waktu untuk mempelajari gerak melalui pengulangan gerakan dalam senam menjadi kurang. Padahal dalam belajar gerak, untuk menjadi terampil harus melakukan pengulangan-pengulangan gerakan.?

?”Karenanya, proses pembelajaran senam harus mampu memberi kesempatan pada peserta didik untuk belajar menguasai keterampilan gerak dalam banyak ulangan. Ini agar peserta didik memiliki kesempatan belajar dengan latihan lebih banyak,” jelasnya.?

?Untuk itu, Sukoco pun mengusulkan agar dilakukan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran senam yang mencakup ranah afektif, kognitif dan psikomotorik. Para guru pun harus menguasai pengetahuan tentang karakteristik pertumbuhan dan perkembangan anak, prinsip-prinsip atau teori belajar gerak/senam yang akan diajarkan, memiliki metode atau pendekatan yang digunakan dan sikap pendukung agar proses pembelajaran terlaksana efektif dan efisien.?

?”Untuk mencapai tujuan yang ingin diinginkan tersebut, dapat dilakukan melalui portofolio. Portofolio dalam pembelajaran senam merupakan upaya pemberian tugas pada peserta didik untuk mempelajari gerakan senam, baik secara mandiri maupun kelompok. Tugas tersebut berisi kegiatan latihan senam dari mulai merencanakan sampai membuat laporan kegiatan yang dipandu dan dimonitor oleh guru,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya