Teknologi
Jumat, 6 November 2015 - 16:10 WIB

PENEMUAN BARU : Ilmuwan Ungkap Hilangnya Atmosfir di Mars

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Permukaan Planet Mars (Dailymail.co.uk)

Penemuan baru berupa dokumentasi badai matahari memudahkan ilmuwan mengungkap hilangnya atmosfir di Mars.

Solopos.com, SOLO – Ilmuwan mendokumentasikan badai matahari yang menyapu atmosfir Planet Mars. Badai matahari tersebut menjadi salah satu petujuk penting memecahkan misteri lama tentang bagaimana planet yang dulu mirip Bumi itu berubah menjadi gurun kering dan dingin?

Advertisement

Berbeda dengan Bumi, Mars tidak memiliki medan magnet global untuk melindungi atmosfernya, menjadikannya rentan terhadap radiasi ultraviolet matahari dan ledakan gas berenergi tinggi dan partikel magnetik yang mengalir dari matahari selama badai matahari.

Pada 8 Maret, pesawat antarika pengorbit Mars, Mars Atmosphere and Volatile Evolution Mission (MAVEN), milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkap semacam badai melucuti atmosfer planet itu menurut laporan yang disiarkan di jurnal Science pekan ini.

Advertisement

Pada 8 Maret, pesawat antarika pengorbit Mars, Mars Atmosphere and Volatile Evolution Mission (MAVEN), milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menangkap semacam badai melucuti atmosfer planet itu menurut laporan yang disiarkan di jurnal Science pekan ini.

Apa yang disebut semburan massa korona antarplanet menyebabkan lonjakan dramatis jumlah ion oksigen dan karbon dioksida menyembur ke antariksa.

Badai di bulan merupakan Maret yang terbesar dari sekitar setengah lusin kejadian yang dipelajari MAVEN, sejak tiba di planet itu pada September 2014.

Advertisement

Riset akan membantu para ilmuwan mengumpulkan petunjuk yang diperlukan untuk lebih memahami bagaimana Mars berubah dari dunia yang kaya air dan hangat (dunia yang menurut misi robot penjelajah Curiosity NASA bisa mendukung kehidupan) menjadi gurun kering yang ada sekarang.

Gambaran citra besar pertama dari pemberhentian singkat MAVEN membawa petunjuk mengenai apa yang terjadi pada air Mars.

Para ilmuwan mengatakan ada dua pilihan, apakah dia lari ke atmosfer atau terkunci dalam es di bawah permukaan planet?

Advertisement

“Pertanyaan yang berusaha kami dapat jawabannya adalah, apakah iklim Mars berubah karena hilang di ruang angkasa atau oleh proses lain?” kata peneliti utama MAVEN, Bruce Jakosky, ilmuwan planet di University of Colorado sebagaimana dilaporkan Antara dari Reuters, Jumat (11/6/2015).

Akhirnya, riset seharusnya bisa membantu para ilmuwan mendapat pemahaman yang lebih baik mengenai jendela waktu ketika Mars yang paling cocok untuk kehidupan serupa Bumi berubah.

Tiga makalah berkait di Science, bersama dengan 44 laporan di jurnal Geophysical Review Letters, membawa lebih banyak petunjuk mengenai temuan MAVEN, termasuk temuan bahwa menara debu muncul dari permukaan planet ke antariksa dan bahwa planet itu punya keragaman luas temperatur di atmosfernya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif