Penemuan baru dalam setahun terakhir cukup menakjubkan. Apa saja penemuan tersebut?
Solopos.com, SOLO — Selama setahun, banyak penemuan atau perkembangan baru di dunia ilmiah. Penemuan baru itu sangat penting bagi ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia.
Ada tiga penemuan baru yang menghebohkan Tahun 2015. Metode edit gen (CRISPR), Pluto, dan vaksin ebola menjadi penemuan baru yang disebut terbaik oleh majalah Science, dilansir Okezone, Selasa (22/12/2015).
CRISPR: Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeat
CRISPR: Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeat
CRISPR merupakan kumpulan dari urutan pengulangan DNA pendek palindromic yang ditemukan di genom bakteria dan mikroorganisme lainnya. Menurut situs Harvard’s Science, setiap genom membawa informasi yang diperlukan untuk membangun dan menjaga organisme tersebut.
Sistem kekebalan tubuh CRISPR dapat menggagalkan serangan virus dengan menghancurkan genom. Para ahli menunjukkan metode tersebut bisa sangat berguna di bidang biologi karena memungkinkan para ilmuwan untuk mengedit genom dengan cara yang efisien.
Pluto
Menurut NASA, planet kerdil itu ditemukan pada 1930 dengan jarak 40 kali lebih jauh dari Matahari ke Bumi. Objek kecil tersebut hanya berukuran lebar 1.400 mil dan sangat dingin. Suhunya bisa mencapai 375 sampai 400 derajat di bawah nol.
Pada 14 Juli pesawat ruang angkasa NASA New Horizon telah melakukan perjalanan lebih dari misi ruang angkasa dalam sejarah, meluncurkan pengintaian pertama Pluto. Saat itulah, ribuan foto telah diterbitkan dan membuat heran orang dengan penemuan baru di Pluto.
“Pluto menunjukkan keragaman bentang alam dan kompleksitas proses yang menyaingi apa yang telah kita lihat di tata surya. Permukaan Pluto setiap bit-nya serumit Mars. Pegunungannya sangat acak, bercampur aduk dengan blok keras besar es di air dan mengambang, lebih padat, deposit lebih lembut beku nitrogen dalam wilayah informal bernama Sputnik Planum,” kata Kepala Penelitian New Horizons, Alan Stern, dikutip dari Pulse Headlines, Selasa.
Vaksin EBola
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa uji klinis telah dilakukan sepanjang tahun dan vaksin yang efektif diharapkan akan siap pada akhir tahun ini.
Ada dua kandidat vaksin utama, ChAd3-ZEBOV, yang dikembangkan oleh GlaxoSmithCline dan US National Institute of Alergi dan Penyakit Infeksi dan VSV-EBOV. Serta, vaksin yang dikembangkan oleh NewLink Genetika dan Merck Vaksin USA bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Masyarakat Kanada.
VSV-EBOV mencoba untuk melatih sistem kekebalan tubuh untuk mengalahkan Ebola hingga mencapai tingkat antara 75% dan 100% efektivitas. Para ilmuwan mengatakan vaksin akan menjadi game-changer karena sebelumnya tidak ada vaksin penyakit ini bahkan meski dia telah diidentifikasi sejak 40 tahun lalu.