Teknologi
Minggu, 5 Maret 2023 - 23:43 WIB

Perdagangan Aset Kripto Indonesia Tumbuh

Newswire  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aset kripto (Antaranews.com)

Solopos.com, JAKARTA-Penyedia platform aset kripto Tokocrypto menyambut baik kolaborasi antara regulator, asosiasi dan pelaku industri dalam melakukan inovasi, terutama pada layanan perdagangan aset kripto.

CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, dalam pernyataan di Jakarta, Minggu (5/3/2023), mengatakan kolaborasi itu penting mengingat perdagangan aset kripto makin tumbuh seiring dengan peluang Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Indonesia.

Advertisement

“Perdagangan aset kripto merupakan bagian ekonomi digital di Indonesia dan diperkirakan akan berkembang pesat di masa mendatang,” kata Yudhono.

Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan sejak lima bulan terakhir, pertambahan investor kripto di Indonesia terus tumbuh di kisaran 150.000 per bulan.

Advertisement

Data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan sejak lima bulan terakhir, pertambahan investor kripto di Indonesia terus tumbuh di kisaran 150.000 per bulan.

Per Januari 2023, total investor kripto tercatat mencapai 16,9 juta. Jumlah kenaikan investor kripto yang tinggi tersebut melebihi pertumbuhan jumlah investor pasar modal, yang tercatat hanya mencapai 10,3 juta per Desember 2022.

Sementara, transaksi perdagangan aset kripto di Indonesia justru kembali menggeliat di awal tahun 2023 ini seiring dengan kenaikan pasar. Nilai transaksi pada Januari 2023 mencapai Rp12,14 triliun, atau naik 20 persen dari Rp9,74 triliun pada Desember 2022.

Advertisement

“Kami melihat lebih jauh lagi dari tahun 2023, di mana potensi pasar masih sangat besar di Indonesia dan inovasi aset kripto dan web3 di Indonesia, serta dunia masih terus berlangsung.

Dalam catatan saya venture capital di seluruh dunia melakukan investasi sebesar 30 miliar dolar AS di tahun 2022 untuk sektor kripto, blockchain, web3,” katanya.

Wakil Direktur Komunikasi Korporat Tokocrypto Rieka Handayani mengatakan misinformasi merupakan tantangan dalam industri aset kripto saat ini sehingga investor perlu mendapatkan literasi secara menyeluruh mengenai strategi berinvestasi.

Advertisement

“Saat ini banyak masyarakat belum sepenuhnya memahami investasi aset kripto, seperti cara memulai hingga strategi untuk mendapatkan profit. Di samping itu, sering terjadi penipuan investasi bodong yang berkedok aset kripto sehingga membuat citra industri ini menjadi negatif,” kata Rieka.

Menurut dia, Tokocrypto, sebagai Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang teregulasi Bappebti terus mendorong penguatan edukasi dan literasi melalui berbagai jaringan edukasi yang tersedia di platform, mulai dari aplikasi Kriptoversity, website TokoNews, TokoScholar, dan semua media sosial.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif