SOLOPOS.COM - ilustrasi (dtc img)
Pesawat Airasia ditemukan membuat membuat tim SAR gabungan bekerja keras demi mencari black box untuk mengetahui komunikasi antar pilot. Tahukah Anda bagaimana cara kerja black box?
Solopos.com, JAKARTA – Pencarian black box (kotak hitam) pesawat Airasia QZ 8501 gencar dilakukan menyusul penemuan sinyal ping di lokasi pencarian oleh salah satu kapal pencari Airasia. Lalu seberapa pentingkah penemuan black box dan bagaimana cara kerjanya?
Faruk, salah satu pilot senior di Indonesia mengungkapkan black box adalah salah satu perangkat wajib yang ada dalam pesawat yang berdasar pada standar internasional penerbangan dunia.
“Black box merupakan standar internasional sehingga setiap pesawat dengan ijin terbang harus dilengkapi dengan perangkat tersebut,” ungkap Faruk sebagaimana dipantau Solopos.com dalam wawancara yang dilakukan stasiun televisi Kompas TV, Jumat (9/1/2015), terkait penemuan pesawat Airasia.
Faruk menjelaskan black box pesawat buatan Boeing dan Airbus memiliki beberapa perbedaan.
“Memang black box itu standar Internasional, tetapi antara Boeing dan Airbus memiliki riset yang berbeda mengenai black box yang mereka buat. Yang pasti, black box itu tahan terhadap segala kondisi ekstrim,” ujar Faruk.
Dilansir situs Livescience, black box merupakan perangkat terdiri dari flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR).
FDR didesain untuk merekam data operasional dalam sistem pesawat meliputi cuaca, tekanan udara, kecepatan angin, arah pesawat, ketinggian, kontrol roda pendaratan, dan bahan bakar. Sedangkan CVR merekam segala percakapan pilot dan kopilot pada ruang kokpit.
Saat pesawat mengalami kecelakaan, black box secara otomatis mengeluarkan sinyal ping agar dapat segera ditemukan oleh tim pencari. Sinyal ping itu mampu bertahan maksimal selama 30 hari. Menyusul pesawat Airasia yang ditemukan, tim pencari ini memfokuskan pada penemuan kotak hitam Airasia yang diperkirakan tenggelam di dasar lumpur laut.