SOLOPOS.COM - Poster konser Coldplay Jakarta. (loket.com)
Solopos.com, SOLO-Sejumlah warganet menyuarakan kekesalan mereka atas praktik bot yang warnai war tiket konser Coldplay Jakarta, alhasil mereka yang “berperang” secara manual justru tidak kebagian tiket. Benarkah hal ini wajar dilakukan saat war tiket? Simak ulasannya di info teknologi kali ini.
Sebagaimana diketahui penjualan tiket konser band yang dipandegani Chris Martin tersebut diadakan dua kali yaitu presale pada 17-18 Mei 2023 dan Jumat (19/5/2023). Namun karena penjualan pada Rabu (17/5/2023) langsung sold out, maka jadwal penjualan pada Kamis (18/5/2023) pun ditiadakan.
Antusiasme pembeli terlihat sangat tinggi, alhasil banyak warganet tidak bisa masuk ke waiting room. Bukan hanya itu, hanya dalam hitungan menit semua kategori tiket langsung ludes terjual.
Tak sedikit warganet menduga penjualan tiket konser Coldplay Jakarta tersebut diwarnai praktik bot. “Yallah temen aku war coldplay pake bot punya banyak stok festival,” cuit @nurul*** dikutip dari Twitter pada Sabtu (20/5/2023).
“Jahat bgt yg war tiket coldplay pake bot trs belinya borongan buat dijualin lg,” cuit @bettercalls***.
“Gaib emang ni war tiket coldplay.. 6 orang war kagak ada yg masuk. Kalah ama bot,” cuit @nellain***.
“War tiket coldplay pd pake bot wqwq,” cuit LIfe_is***.
Sementara itu komunitas bitcoin Indonesia Sarjana Crypto mengunggah video di Instagramnya @sarjanacrypto yang diduga merupakan aktivitas calon pembeli tiket Coldplay yang memanfaatkan praktik bot dan autoclicker untuk mendapatkan tiket saat war tiket konser Coldplay Jakarta. Dalam video tersebut, terlihat beberapa komputer yang tengah melakukan proses pembelian secara otomatis.
“Situ nge war manual? Dih…,” demikian keterangan unggahan tersebut seperti dikutip pada Sabtu (20/5/2023).
Unggahan video yang memperlihatkan praktik bot saat war tiket konser Coldplay Jakarta pada Rabu (17/5/2023) itu pun mendapatkan komentar beragam warganet. “Yg kmrn ngewar pake hape mana nih,” tulis @danang*** di kolom komentar.
“Pake bot iniih,” tulis @derry***.
“Ini bukan BOT , ini nama nya autoclicker dan tidak menjamin menang juga . Itu bukti nya banyak yang ga masuk queue,” tulis @ds1410***.
Tak sedikit warganet mengutuk aksi tersebut. “No calo….biarin ajaa mereka pada nonton sendiri.Biar kapok!! Semoga coldplay 2 hari….gw doain gak laku lo,” tulis @debz***.
“merasa paling canggih. Calo mah calo aja, gak usah merasa keren,” tulis @adityo***.
Sebenarnya praktik bot tak hanya terjadi di war tiket konser Coldplay Jakarta, melainkan juga pernah terjadi di konser musik lainnya misalnya Blackpink dan Seventeen. Penjualan tiket Seventeen dimulai pada 6 hingga 7 Agustus 2022 pukul 10.00 WIB khusus untuk Seventeen Official Fanclub Member. Kemudian, masyarakat umum dapat mulai membeli tiket konser tur Be The Sun tersebut pada 9 Agustus 2022 pukul 13.00 WIB.
Namun, pada saat pelaksanaan penjualan, ramai di Twitter mengenai berbagai error yang terjadi. Banyak penggemar Seventeen (CARAT) yang tidak mendapat kesempatan untuk membeli tiket konser idola asal Korea Selatan tersebut.
Pada awalnya, CARAT mengaku tidak dapat membuka laman khusus pembelian tiket walau telah mendekati pukul 13.00 WIB. Mengutip IDNTimes, salah satu penggemar mengatakan bahwa laman dengan banner event tersebut baru hadir satu jam sebelum ‘war’ tiket dimulai.
Lebih lanjut, pembicaraan warganet semakin panas kala munculnya cuitan yang mengindikasikan adanya bot pembeli tiket. Di sisi lain, akun @shuayangbgt menulis bahwa terdapat akun lainnya yang memberikan jasa titip pembelian tiket dengan menggunakan bot.
Dugaan adanya bot tersebut pun semakin kuat dengan banyaknya orang yang menjual kembali tiketnya. Padahal, rentang waktu penjualan kembali tiket tersebut hanyalah satu menit setelah seluruh tiket konser Seventeen dinyatakan sold out.
Tak hanya konser Seventeen, tetapi pembelian tiket dengan bot kini ramai dibahas. Dengan nilai ekonomi yang tinggi, tiket konser yang memiliki peminat tinggi dapat dijual kembali dengan harga yang fantastis.
Tak jarang, seseorang dapat mengambil untung hingga Rp1 juta hanya untuk ‘jasa beli tiket konser’ tersebut. Distil Research turut memperkirakan bahwa 42,2persen tiket konser yang diminati memang dibeli untuk dijual kembali. Adapun bot disebut sebagai pembeli mayoritas tiket ‘calo’ tersebut dalam beberapa tahun ini.
Mengenai rumor terkait bot yang beredar tersebut, pihak Tiket.com sebagai salah satu medium penjual tiket pun angkat suara. Lewat akun media sosial resminya, mereka meminta maaf kepada para CARAT. “Kami mohon maaf tentang adanya isu pembelian tiket SEVENTEEN WORLD TOUR BE THE SUN JAKARTA dengan menggunakan bot,” demikian isi keterangan tersebut.
Lebih lanjut, pihak Tiket.com juga menjanjikan akan melakukan investigasi mendalam terkait hal tersebut. “Dan jika ditemukan ada pembelian tiket yang terbukti dilakukan dengan cara yang tidak sah, maka tiket tersebut akan dibatalkan,” tambahnya.