Teknologi
Jumat, 22 September 2023 - 17:40 WIB

Pusat Teknologi di India Ini Malah Jadi Sarang Penjahat Siber

Rahmad Fauzan  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjahat siber. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Distrik-distrik di India seperti Bengaluru dan Gurgaon yang notabene merupakan pusat pengembangan teknologi justru menjadi sarang penjahat siber.

Dalam laporan berjudul A Dive Dive into Cybercrime Trends Impacting India dari Lembaga nonprofit Future Crime Research Foundation (FCRF), lokasi yang menjadi hotspot penjahat siber terindentifikasi sejak Januari 2020 hingga Juni 2023.

Advertisement

“Ada 10 distrik di India yang menjadi pusat kejahatan siber. Di lokasi-lokasi itu, beberapa faktor seperti keterbatasan infrastruktur siber, masalah sosial-ekonomi, dan literasi digital yang buruk, menjadi penyebab tingginya kejahatan siber,” tulis laporan itu, dikutip Kamis (21/9/2023).

Ironisnya, distrik-distrik seperti Bengaluru dan Gurgaon dipertimbangkan sebagai area yang paling menarik bagi industri teknologi di Asia. Namun kondisi ini tidak juga bisa dibilang aneh.

Sebab, tidak sedikit perusahaan penyedia layanan teknologi yang beroperasi di kota-kota tersebut. Sebut saja, Google, Microsoft, IBM India, Accenture, Cognizant, Infosys, dan Wipro, semuanya mempunyai pusat-pusat operasi di area-area tersebut.

Advertisement

Memang, kehadiran perusahaan-perusahaan canggih itu menjadikan kota-kota itu sebagai area dengan pendapatan per kapita tertinggi ketiga di seantero India. Namun, kesenjangan antara pengetahuan digital dan kesadaran masyarakat terhadap keamanan siber malah menjadi faktor yang mendorong terjadinya banyak aktivitas kriminal di dunia maya. Perlu diketahui, Bengaluru merupakan ‘Silicon Valley of India’

Adapun, sebanyak 18 persen kejahatan  siber di India terjadi di distrik Gurgaon. Terbatasnya kesempatan kerja dan literasi digital di Gurgoun disebut menjadi alasan maraknya kejahatan siber di kota itu. Temuan lain dalam laporan ini, seluruh kejahatan siber yang dilaporkan di India, hampir setengahnya (47,25 persen) melibatkan penipuan Unified Payments Interface (UPI).

Penipuan debet, kartu kredit dan sim swap berada di posisi kedua dengan 11,27 persen. Secara keseluruhan, kejahatan bermotif finansial menyumbang 77,41 persen insiden.

Advertisement

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Kota Paling Canggih di India Justru Jadi Sarang Penjahat Siber”

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif