Teknologi
Sabtu, 2 Agustus 2014 - 20:00 WIB

Rugi Triliunan Yen, Jepang Stop Anime dan Manga Online Gratis

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Naruto (mangapanda.com)

Solopos.com, TOKYO – Pemerintah Jepang segera memberlakukan peraturan ketat bagi mereka yang meng-copy dan menyebarkan anime ataupun komik dari negaranya. Pihaknya mengaku rugi hingga 2 triliun Yen lantaran banyaknya anime yang digandakan dan disebar melalui internet.

Kecanggihan teknologi telah membuat segala macam informasi dan media dapat diakses secara luas. Tak terkecuali industri komik dan anime atau dikenal pula dengan istilah manga di Jepang. Perkembangan teknologi telah membuatnya dapat diakses dengan mudah dan gratis.

Advertisement

Hal ini tampak menggembirakan bagi penggemar anime Jepang, namun tidak bagi pemerintah. Pemerintah Jepang mengklaim telah kehilangan banyak pendapatan negara lantaran akses internet tidak mendatangkan keuntungan bagi negaranya.

Di bulan Juli 2014 lalu, pihak pemerintah Jepang telah merapatkan barisan untuk melakukan tindakan tegas bagi semua website yang dengan sengaja meng-copy dan mengedarkan ulang Anime atau Manga dari negara mereka.

Hal itu dikarenakan dengan popularitas Anime dan Manga yang semakin tinggi sekarang ini, maka pemerintah Jepang memasukkan kedua kategori tersebut dalam komoditi ekspor. Dan untuk melindungi komoditi ekspor mereka, maka semua yang ingin menikmati Anime atau Manga harus masuk ke website resminya, dan sepertinya berbayar.

Advertisement

Dilansir Japanese Station, Kamis (31/7/2014), Kementerian Ekonomi Jepang akan melakukan upaya untuk menghentikan aksi pembajakan atas sekitar 580 Anime dan Manga yang sekarang ini banyak beredar luas di internet dengan berbagai gubahan bahasanya.

Tidak hanya itu, pemerintah Jepang juga telah menyediakan situs resmi yaitu manga-anime-here.com sebagai rujukan link Anime dan Manga yang resmi dan dapat diakses oleh semua orang.

Menurut laporan dari Manga Anime Anti Piracy Commitee, pembajakan yang dilakukan selama ini telah merugikan Jepang sekitar 2 triliun Yen.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif