JOGJA—Potamopyrgus antipodarum adalah sejenis siput berukuran kecil. Habitat aslinya di New Zealand. Namun koloni siput itu kini telah ‘menginvasi’ hampir seluruh bagian Bumi.
Dilansir Livescience.com, mereka menyebar ke Europa, Australia, Asia dan Amerika melalui aliran air di sungai, danau dan laut. Di Amerika Serikat, jenis siput ini bahkan berkompetisi dengan siput lokal untuk mendapatkan makanan.
Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren
Sejumlah peneliti mengungkap bagaimana Potamopyrgus antipodarum dapat menyebar seluas itu dan mampu bertahan di lingkungan baru. Siput ini diketahui mampu berkembang biak hingga 230 siput per tahun. Siput ini juga dapat bertahan tanpa air selama dua hari. Mereka dapat ‘menumpang’ aliran air, kapal pemancing, hingga binatang lain untuk berpindah tempat.
Peneliti asal Spanyol, Álvaro Alonso dan Pilar Castro-Díez dari University of Alcalá meneliti kemampuan siput itu dengan eksperimen dehidrasi pada tingkat yang berbeda. Hasilnya, siput itu kembali ‘hidup’ setelah menemukan air seusai diletakkan pada lingkungan kering selama 48 jam. Hasil penelitian itu telah dipublikasikan dalam jurnal NeoBiota yang terbit 20 Agustus lalu.(ali)