SOLOPOS.COM - Ilustrasi hacking (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, LONDON — Penyimpanan data pribadi maupun pemerintah di dalam komputer yang tidak terhubung ke internet, ternyata belum sepenuhnya aman dari serangan hacker. Para hacker masih bisa membobol data tersebut dan mengaksesnya secara online.

Seperti dilansir dari laman Daily Mail, Kamis (20/11/2014), ahli komputer dari Universitas Ben-Gurion, Israel telah menemukan data-data tersebut dengan mudah masih bisa diakses para hacker. Lalu metode apa yang mereka gunakan?

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Dalam sebuah percobaan memperlihatkan, jika ada celah di dalam mesin komputer, dengan mengasumsikan hacker terlebih dahulu membobol sistem keamanan untuk mengambil data tersebut. Celah ini sebenarnya untuk memastikan, jika data yang disimpan secara offline tidak dapat diakses pihak manapun.

Peneliti membuat sebuah keylog, yang disebut keystroke, sebuah perangkat lunak yang mampu mengirimkan sinyal radio melalui kartu grafis komputer. Dan saat bekerja, stroke akan mengirimkan sinyal radio FM, yang akan ditangkap oleh smartphone. Sinyal radio ini mampu ditangkap dari jauh, sehingga memungkinkan hacker berada jauh dari tempat ia mendapatkan data tersebut.

“Ini adalah kali pertama ponsel bisa menangkap sinyal radio yang dipancarkan lewat komputer yang terisolasi,” ucap para peneliti.

Dan salah satu cara pencegahannya adalah dengan membuat tembok yang tebal, dan dilapisi logam pengacak sinyal, sehingga data tetap aman di komputer yang dijadikan database.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya