SOLOPOS.COM - Ilustrasi (searchterms.com)

Serangan malware yang menyerang Indoneisa ada tiga.

Solopos.com, JAKARTA — Microsoft mengumumkan studi yang mengidentifikasi serangan malware di negara-negara Asia Pasifik, Malware Infection Index 2016. Disebutkan, ada tiga jenis malware yang paling banyak menyerang komputer di Indonesia, yakni Gamarue, Skeeyah, dan Peals.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut temuan yang didasari oleh data dari Microsoft Malware Protection Center (MMPC) dan Microsoft Security Intelligence Report ini, Gamarue merupakan worm jahat yang umumnya didistribusikan melalui perangkat yang tereskploitasi dan rekayasa sosial.

Sedangkan Skeeyah dan Peals merupakan jenis trojan yang biasanya tak terlihat sebagai file membahayakan dan meyakinkan pengguna komputer untuk memasangnya.

“Tiga malware ini dapat mencuri informasi pribadi Anda, mengunduh malware lain, hingga memberikan akses kepada hacker untuk menggunakan komputer Anda,” ujar Regional Director, Intellectual Property & Digital Crimes Unit Microsoft, Asia Keshav Dhakad, seperti dikutip dari Liputan6.com, Kamis (9/6/2016).

Lebih lanjut, ia memberi penjelasan Gamarue sangat lazim ditemui di kawasan ASEAN. Malware ini paling umum ditemui di seluruh dunia pada 2015. Bahkan, pada kuartal keempat 2015 di Indonesia Gamarue ditemukan pada lebih dari 20% perangkat komputer.

Setelah ditelaah, Gamarue rupanya mencuri informasi dari komputer lokal dan terkomunikasi dengan server command-and-control yang dikendalikan hacker.

Selain di Indonesia, Gamarue juga lazim menyerang komputer di Mongolia. Berdasarkan data yang sama, disebutkan 35 dari 1.000 komputer yang menjalankan Microsoft Software Removal Tool (MSRT) pada 2015 terinfeksi Gamarue.

Sementara Trojan Peals dan Skeeyah dideteksi menghadirkan berbagai ancaman. Dikatakan oleh Keshav, temuan Trojan meningkat 57% dari kuartal kedua 2015 ke kuartal ketiga 2015. Bahkan Peals dan Skeeyah merupakan malware tertinggi yang ditemukan hingga akhir tahun 2015.

Berdasarkan pengamatan, baik Skeeyah dan Peals, dapat mengunduh dan memasang malware lainnya. Dengan begitu, peretas dapat menggunakan komputer Anda untuk penipuan, berbagi informasi seperti username dan riwayat browsing. Parahnya, malware ini bisa memberikan akses PC Anda kepada hacker secara jauh.

Lalu, bagaimana cara sebuah perusahaan atau organisasi untuk menghindari serangan malware? Keshav memberikan tips, pertama pastikan untuk selalu memperbarui perangkat lunak dengan versi terkini dan genuine (asli). Kedua, gunakan solusi anti-malware yang kuat dan dapat dipercaya.

Selanjutnya, seluruh pengguna komputer harus mempraktikkan Internet yang bersih seperti logout kata sandi atau password, mengosongkan history atau riwayat dan semacamnya. Keempat, perusahaan perlu melakukan revisi dan audit untuk memastikan keamanan siber baik teknologi milik sendiri dan milik vendor.

Kemudian, upaya lain adalah dengan melakukan manajemen data, enkripsi, dan autentifikasi. Terakhir, lakukan transformasi digital, salah satunya penyimpanan data dilakukan dengan cloud guna melindungi keamanan data.

Poseidon

Berdasarkan data selama periode Agustus 2015-Januari 2016, aplikasi untuk keamanan di dunia maya, Kaspersky, mengingatkan bahaya serangan malware dan poseidon yang mengancam data Anda. Kaspersky mencatat ada serangan malware Adwin. Ini merupakan malware yang menyerang manufacturing, finance, engineering, design, retail, government dan shipping.

“Namanya banyak Rat, alienSpy. Mereka juga pakai aplikasi Sockrat yang bisa monitoring kegiatan network pengguna,” kata Territory Channel Manager Karpersky SEA Indonesia, Dony Koesmandarin, dikutip dari Okezone, Kamis.

Saat ini, malware tersebut sudah menyerang Arab, Jerman, India, dan Amerika Serikat. Serangan malware itu dapat menyerang perangkat multiplatform seperti Linux, Windows, dan Mac.

Terakhir adalah Poseidon, commercial grup bersponsor yang khusus sebagai mata-mata atau spionase. Targetnya adalah negara-negara yang berkonflik secara politik. Karpersky bekerja sama dengan Interpol melawan hacker yang sulit terdeteksi ini karena penyerangan 24 jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya