Teknologi
Kamis, 30 November 2023 - 20:43 WIB

Soal Pencurian Data KPU, Ini Kemungkinan Penyebabnya

Redaksi Bisnis  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hacker. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Terkait kabar pencurian data atau kebocoran data pemilih di KPU, berikut ini kemungkinan-kemunkinan penyebabnya.

PT Equnix Business Solutions (Equnix), perusahaan penyedia jasa solusi teknologi informasi, mengungkapkan penyebab kebocoran data pada suatu instansi.

Advertisement

Terdapat banyak celah mulai dari infrastruktur hingga sumber daya manusia (SDM). Pakar Teknologi sekaligus CEO Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang mengatakan perlindungan data pribadi menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi setiap perusahaan.

Kebocoran data, lanjutnya, akan berdampak serius pada citra dan kepercayaan publik terhadap instansi atau perusahaan tersebut.

Advertisement

Kebocoran data, lanjutnya, akan berdampak serius pada citra dan kepercayaan publik terhadap instansi atau perusahaan tersebut.

“Pelanggaran terhadap kebijakan perlindungan data pribadi dapat berakibat serius seperti hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan, potensi kerugian finansial, serta pelanggaran hukum yang dapat menimbulkan sanksi yang berat,” kata Julyanto, dikutip Kamis (30/11/2023).  Julyanto pun menjelaskan hal-hal yang berpotensi membuat perusahaan kehilangan data.

 

Advertisement

 

Superuser akses

Yaitu salah satu privileged akses yang secara umum sudah ada pada sebuah sistem. Pemilik super user akses memiliki hak istimewa, dan dapat mengakses sistem lebih leluasa daripada user biasa. “Superuser juga dapat diberikan kepada individu atau pengguna tertentu untuk mengakses data atau sistem. Jika hak istimewa ini tidak dikelola dengan baik atau dilembagakan, maka ada risiko penyalahgunaan atau eksploitasi yang dapat menyebabkan kebocoran data,” kata Julyanto.

 

Advertisement

Pusat penyimpanan data penting milik organisasi

Jika keamanan dan proses tidak diterapkan sepenuhnya, peretas mungkin dapat menangkap dan mencuri data dengan cara tertentu, termasuk rekayasa sosial.

 

Pengelolaan data oleh banyak pihak

Pengelolaan data oleh banyak pihak ini misalnya pengembang aplikasi, tim dukungan dan operasi, tim DBA, dan lain-lain.

Advertisement

 

Data yang tidak dienkripsi

Enkripsi adalah proses mengubah data ke dalam format yang tidak dapat dibaca menggunakan operasi matematika dan acak, menggunakan kunci yang sama untuk enkripsi dan dekripsi. “Dengan mengenkripsi data Data yang baik dan menggunakan manajemen kunci yang terstandarisasi,” kata Julyanto.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa data peserta pemilih bocor. Peretas berhasil mengambil data tersebut dari KPU. Pihak KPU mengelak bahwa data pemilih tidak hanya dimiliki oleh KPU, namun juga dimiliki oleh Bawaslu dan partai politik peserta Pemilu 2024.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Data KPU Diretas, Pakar Ungkap 5 Faktor Penyebab Kebocoran”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif