SOLOPOS.COM - Ilustrasi aplikasi No Thanks. (Bisnis)

Solopos.com, SOLO – Berikut ini sosok di balik aplikasi pengidentifikasi produk Israel, No Thanks. Viral sebuah aplikasi yang menyerukan boikot produk Israel bernama No Thanks. Sesuai dengan tujuannya, aplikasi ini berguna untuk mengidentifikasi produk pro-Israel atau yang berafiliasi dengan negara tersebut.

Cara kerja aplikasi ini cukup sederhana. Pengguna dapat memindai barcode suatu produk atau memasukkan namanya, dan dalam hitungan detik mereka diberi tahu sejauh mana produsen tersebut mendukung Israel. Aplikasi ini diluncurkan pada 13 November, dan sejauh ini telah diunduh lebih dari 100.000 kali. Karena popularitasnya itu, aplikasi “No Thanks” turut jadi perbincangan di Indonesia.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

 

Sosok di balik aplikasi No Thanks

Dikutip dari keterangan aplikasinya sendiri, No Thanks dikembangkan oleh Ahmed Bashbash, yang saat ini tinggal di Hongaria. Kemudian menurut DW, Ahmed Bashbash mengaku merupakan warga Palestina asal Gaza.

Bashbash mengatakan dia kehilangan saudara laki-lakinya dan dua saudarinya saat pertempuran Hamas dan Israel memuncak.

Saudara dan saudarinya tersebut meninggal lantaran tidak mendapatkan perawatan medis yang sesuai standar pada tahun 2020 lalu. “Saya melakukan ini atas nama saudara laki-laki dan perempuan saya yang hilang karena pendudukan brutal ini, dan tujuan saya adalah mencoba mencegah apa yang terjadi pada saya terjadi pada warga Palestina lainnya,” kata Bashbash kepada DW melalui email.

Dengan ambisi tersebut, Ahmed Bashbash kemudian menyusun daftar perusahaan yang diduga mendukung Israel dengan bantuan situs “Boycotzionism” dan “Ulastempat”. Situs Boycotzionism mengiklankan slogan “Dari sungai ke laut, Palestina akan merdeka”, yang terkadang diartikan sebagai antisemit.

Beberapa orang melihat ungkapan tersebut sebagai slogan yang menyangkal hak keberadaan Israel. Daftar merek yang harus diboikot, menurut operator situs tersebut, termasuk perusahaan terkenal dunia seperti Adidas, McDonald’s, Chanel, Netflix, dan Apple, dan juga mewakili semua jenis industri, mulai dari makanan, kosmetik, hingga penyedia streaming.

Beberapa perusahaan masuk dalam daftar karena mereka bersama-sama meluncurkan kampanye setelah tanggal 7 Oktober yang mengutuk serangan teroris Hamas terhadap Israel.  Menurut situs tersebut, perusahaan lain berinvestasi pada perusahaan rintisan Israel, misalnya, atau mendanai “pencurian wilayah Palestina”. Menurut laporan terbaru, Google telah menghapus aplikasi “No Thanks” dari Play Store.

Sementara itu, ketika Solopos.com mengecek aplikasi tersebut di Google PlayStore, Rabu (6/12/2023), No Thanks tidak muncul di pencarian.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Sosok di Balik “No Thanks”, Aplikasi Viral yang Bantu Dunia Boikot Produk Israel”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya