SOLOPOS.COM - Ilustrasi perahu nelayan. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA-E-commerce lokal, Aruna Indonesia mengaku kesulitan untuk mengekspor ikan ke pasar Eropa dan China. Pasalnya, ada standarisasi yang ketat di wilayah tersebut.

E-commerce yang bergerak di bidang kelautan dan perikanan ini pun terhambat dalam menjalankan ekspor komoditas nelayan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Terdapat beberapa hal yang membuat keran ekspor Aruna ke sana terhambat. Co-Founder & CEO Aruna Farid Naufal Aslam mengatakan bahwa untuk masuk ke pasar Eropa terdapat sejumlah standarisasi yang cukup ketat dibandingkan dengan standarisasi di negara lain.

Hal ini membuat Aruna kesulitan untuk menembus pasar Eropa. “Dalam beberapa tahun terakhir, yang sulit itu ekspor terkait pemenuhan standarisasi di Eropa. Mereka memiliki standarisasi tinggi dan memiliki peraturan yang harus kami penuhi di sana,” kata Farid dalam peluncuran Digital Innovation and Sustainable Economy Centre (DISC).

Selain Eropa, China juga menjadi wilayah yang sulit ditembus Aruna. Hal itu disebabkan oleh kebijakan Pemerintah China yang pada 2021 berusaha untuk membatasi persebaran Covid-19.

Farid mengatakan meski perusahaan kesulitan untuk ekspor ke China dan Eropa, Aruna telah berhasil mendorong ekspor ke beberapa negara. Aruna selaku integrated fisheries commerce dan supply chain aggregator asal Indonesia telah mengekspor beberapa komoditi nelayan Indonesia seperti kepiting, udang dan ikan telah dipasarkan Aruna ke 8 negara.

Kini, Aruna telah tumbuh bersama 40.000 nelayan Aruna yang tersebar di 177 Aruna Hub di 31 provinsi di Indonesia  Sebelumnya, Aruna terpilih untuk hadir di kegiatan ASEAN Online Sales Day (AOSD) yang digelar oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag) di Semarang, Jawa Tengah.

Berlangsung selama 4 hari, 19-22 Agustus 2023, kegiatan ini membuka peluang bagi potensi produk lokal untuk unjuk gigi ke pasar global khususnya negara-negara ASEAN.

Aruna menyikapi positif atas kesempatan ini dan mendapat kesempatan untuk berbincang dengan Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan dan juga Arsjad Rasjid, Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN).  Farid mengatakan melalui kegiatan ini, potensi produk perikanan asal Indonesia dapat semakin dikenal dan diakui oleh dunia.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “E-Commerce Aruna Sulit Ekspor ke Eropa dan China, Ini Penyebabnya”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya