Teknologi
Rabu, 27 Mei 2015 - 07:30 WIB

SUARA ANEH DARI LANGIT : Ini Jawaban MUI Soal "Sangkakala" Misterius

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suara misterius terdengar di langit Jerman (Istimewa/Youtube)

Suara aneh dari langit mendapat tanggapan dari MUI.

Solopos.com, SOLO – Dunia sedang dihebohkan dengan suara aneh dari langit. Suara misterius itu sempat dikaitkan dengan bunyi sangkakala yang menjadi tanda hari kiamat. Namun hal itu dibantah oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Advertisement

Ketua MUI, Yunahar Ilyas, dalam tayangan Kabar Petang yang disiarkan stasiun televisi TV One, Selasa (26/5/2015), membantah bahwa suara itu adalah bunyi sangkakala yang dibunyikan malaikat Israfil sebagai tanda hari kiamat sesuai kepercayaan umat muslim.

“Saya punya keyakinan itu bukan bunyi sangkakala Isrofil dan bukan tanda hari kiamat,” tegas Yunahar.

“Dalam islam, tiupan sangkakala tanda kiamat itu akan terdengar di seluruh dunia. Tiupan pertama akan membuat seluruh makhluk mati, baru tiupan kedua semua hidup lagi,” imbuh Yunahar.

Advertisement

Menurutnya, tiupan sangkakala juga akan didahului dengan tanda-tanda hari kiamat lainnya, seperti matahari yang terbit dari barat.

Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) yang juga ikut menanggapi suara aneh dari langit itu menjelaskan suara misterius itu masih berasal dari bumi, bukan dari luar angkasa.

“Kalau [suara aneh] itu dari luar bumi tidak mungkin. Suaranya menjalar lewat medium udara. Kalau di luar angkasa kan tidak ada atmosfer, jadi tidak mungkin suara bisa merambat,” tutur Thomas Djamaludin selaku Ketua Lapan.

Advertisement

Meski belum mengetahui sumber suara misterius tersebut, Thomas menjelaskan suara itu bisa terjadi akibat aktifitas alam seperti angin. Suara dari alat industri maupun perangkat buatan manusia untuk tujuan penelitian juga dapat menjadi salah satu kemungkinannya.

Dihimpun Solopos.com dari situs berbagi video Youtube, suara aneh dari langit itu terdengar setidaknya di empat negara, yakni Amerika Serikat, Kanada, Jerman dan Australia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif