Teknologi
Kamis, 21 September 2023 - 14:29 WIB

Suhu 2023 Terpanas, 2024 Diperkirakan Bisa Lebih Panas

Mia Chitra Dinisari  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi cuaca panas. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Bulan Juni-Agustus 2023 menjadi bulan terpanas sepanjang masa. Namun diperkirakan 2024 cuaca panas masih terjadi bahkan suhu bisa semakin naik.

Sebelumnya, 2023 kemungkinan akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat. Hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan pengaruh El Nino yang sedang berlangsung. El Nino merupakan fase hangat dari pola iklim yang terjadi secara alami. Pada Juli 2023, Organisasi Meteorologi Dunia menyatakan kondisi El Nino telah meningkat di kawasan tropis Pasifik.

Advertisement

“Ada kekhawatiran umum mengenai apakah pergeseran wilayah tropis Pasifik dari fase La Nina (fase dingin) ke fase El nino akan menghasilkan peristiwa baru yang memecahkan rekor suhu permukaan global,” tulis para peneliti dari China dalam laporannya.

Studi diterbitkan dalam jurnal Advances in Atmospheric Sciences. Dibandingkan dengan era pra-industri, rata-rata suhu permukaan global pada enam bulan pertama tahun 2023 adalah 0,88 derajat Celcius dan menempati posisi terpanas ketiga yang pernah tercatat. Enam bulan pertama berada di belakang tahun 2016 (1,07°C) dan tahun 2020 (0,89°C), yang merupakan tahun terpanas pertama dan kedua yang pernah tercatat, kata surat kabar tersebut.

Advertisement

Studi diterbitkan dalam jurnal Advances in Atmospheric Sciences. Dibandingkan dengan era pra-industri, rata-rata suhu permukaan global pada enam bulan pertama tahun 2023 adalah 0,88 derajat Celcius dan menempati posisi terpanas ketiga yang pernah tercatat. Enam bulan pertama berada di belakang tahun 2016 (1,07°C) dan tahun 2020 (0,89°C), yang merupakan tahun terpanas pertama dan kedua yang pernah tercatat, kata surat kabar tersebut.

Dan jika suhu permukaan dalam lima bulan terakhir dalam setahun sama dengan rata-rata bulan yang sama dalam lima tahun terakhir, maka anomali suhu permukaan rata-rata tahunan pada tahun 2023 adalah sekitar 1,26°C.

Menurut makalah ini, suhu ini akan memecahkan rekor suhu pada tahun 2016 yaitu sekitar 1,25°C. Para peneliti dari China menganalisis data dari kumpulan data China Global Merged Surface Temperature, yang mengisi kesenjangan penting dalam pemantauan suhu global dengan memasukkan data dari China.

Advertisement

Suhu udara permukaan daratan global (GLAST) pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Juni dan Juli 2023 bervariasi dari rata-rata tahun 1961-1990 masing-masing sebesar 1,31, 1,4, 1,92, 1,07, 1,19, 1,34 dan 1,37.

Anomali suhu permukaan laut global (GSST) enam bulan pertama relatif terhadap tahun 1961-1990 adalah 0,48, 0,53, 0,62, 0,70, 0,70, 0,77 dan 0,85. Sedangkan untuk suhu permukaan rata-rata global (GMST), anomali relatif terhadap tahun 1961-1990 pada enam bulan pertama adalah 0,76, 0,83, 1,06, 0,82, 0,87, 0,96 dan 1,03.

“Meskipun GLSAT hanya mencapai rekor tertinggi kedua pada bulan Juni, GSST mencapai rekor suhu tertinggi setelah bulan April, sehingga GMST terus mencatat rekor suhu tertinggi baru sepanjang masa setelah bulan Mei,” para peneliti menjelaskan.

Advertisement

Selanjutnya, pada bulan Juli, Afrika Utara, Eropa Selatan, dan Kanada menyaksikan peningkatan anomali suhu udara permukaan daratan. Hal ini, kata para peneliti, mungkin terkait dengan kebakaran hutan. Para peneliti juga menambahkan, anomali positif tercatat di lautan seiring dengan terus berkembangnya pola El Nino.

Fase El Nino semakin intensif dalam hal suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur. Anomali lain di Samudera Pasifik Utara, Samudera Hindia bagian selatan, dan Samudera Atlantik bagian tengah dan utara juga mendukung kondisi yang lebih hangat.

Sebelumnya, tahun-tahun El Nino yang kuat, 1997-1998 dan 2014-2016, menghasilkan suhu permukaan global yang mencapai rekor tertinggi pada tahun 1998 dan 2016.

Advertisement

“Dari perspektif ini, diperkirakan bahwa perkembangan El Nino akan menghasilkan anomali GMST yang tinggi pada tahun 2023 dan bahkan kemungkinan suhu permukaan global yang lebih hangat di masa depan pada tahun 2024,” tulis makalah tersebut.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “2023 Tahun Bumi Terpanas, 2024 Diperkirakan Suhu Kembali Naik”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif