Teknologi
Selasa, 29 Maret 2022 - 18:34 WIB

Suka Belanja Online Jelang Hari Raya, Waspadai Kejahatan Ini

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelaku belanja online mereview produk di Priceprice.com. (Dok.Ist)

Solopos.com, JAKARTA — Berbelanja di marketplace atau belanja online memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang yang diingingkan tanpa harus repot-repot keluar rumah atau mendatangi toko.

Apalagi saat ini banyak penjual online yang gencar menawarkan dagangannya dengan harga terjangkau. Bahkan beberapa diantaranya menawarkan diskon besar-besaran yang membuat konsumen tertarik.

Advertisement

Apalagi menjelang Ramadan dan Lebaran, kegiatan belanja online dengan pembayaran elektronik atau transfer melalui aplikasi menjadi hal yang sering dilakukan.

Baca juga: Awal 2022 Lebih dari 3.000 Phising di Indonesia, Sasar Sektor Keuangan

Advertisement

Baca juga: Awal 2022 Lebih dari 3.000 Phising di Indonesia, Sasar Sektor Keuangan

Jika Anda salah satu konsumen yang suka belanja secara online, sebaiknya berhati-hati. Karena seperti dikutip dari Antara, penjahat siber menggunakan momen ini untuk menyebarkan serangan phising. Yakni dengan membuat tautan ke situs palsu untuk mengambil informasi korban

“Belanja online dan pembayaran elektronik adalah bagian penting dari kegiatan perayaan dan liburan,” kata manajer umum Kaspersky di Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, dalam siaran pers, dikutip Selasa (29/3/2022).

Advertisement

Penelusuran Kaspersky secara umum menunjukkan halaman phising paling sering dirancang untuk meniru toko online (17,61 persen), diikuti dengan portal internet global (17,27 persen), sistem pembayaran (13,11 persen) dan perbankan (11,11 persen).

Baca juga: Apakah Aman Menggunakan Pembayaran Bukalapak Paylater?

Agar tidak terkena phising, jangan pernah mengeklik tautan yang tidak jelas, baik melalui pesan instan, SMS atau email, terutama jika tidak kenal dengan pengirim.

Advertisement

Jika menggunakan dompet digital atau bank digital, kenali saluran komunikasi resmi platform tersebut, apakah nomor telepon, situs, email maupun akun pesan instan. Nyalakan juga autentikasi dua lapis (two-factor authentication) untuk memberi perlindungan tambahan pada akun.

Jangan pernah membagikan kode one-time password atau OTP kepada orang lain. Jika benar-benar harus membagikan akses akun ke pihak ketiga, pastikan ia adalah pihak yang bisa dipercaya.

Terakhir, saat berbelanja online, hindari melibatkan emosi supaya tidak terjebak penipuan online. Misalnya, diskon untuk perayaan tertentu seringkali diadakan dalam waktu yang terbatas. Selalu berpikir dua kali ketika berbelanja online untuk menghindari risiko penipuan.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif