SOLOPOS.COM - Ilustrasi supermoon. (Freepik.com)
Solopos.com, SOLO-Fenomena alam berupa Supermoon atau Bulan purnama dapat disaksikan pada 1 Agustus 2023 ini. Seperti apakah Bulan purnama kali ini?
Pada Agustus ini bakal terjadi dua kali Bulan purnama, salah satunya adalah Bulan biru yang langka. Fenomena alam apakah itu? Mengapa disebut langka?
Dikutip dari usatoday.com pada Selasa (1/8/2023), Bulan purnama biru terakhir terjadi pada Desember 2009. Setelah Agustus 2023, fenomena ini bakal terjadi lagi pada Agustus 2032 atau sembilan tahun dari sekarang.
Supermoon Sturgeon mencapai puncaknya pada hari Selasa, 1 Agustus 2023, dan kemudian kita mengalami Bulan Biru penuh pada hari Rabu, 30 Agustus 2023. Bulan purnama berikutnya bakal terjadi pada 30 Agustus. Istilah Blue Moon paling sering digunakan ketika kita memiliki dua bulan purnama dalam satu bulan. Pada Rabu 30 Agustus, Bulan Purnama akan mencapai puncaknya pada pukul 21.36.
Mengapa supermoon 1 Agustus 2023 disebut Bulan Sturgeon? Nama Bulan purnama yang digunakan oleh The Old Farmer’s Almanac berasal dari sejumlah tempat, termasuk sumber-sumber penduduk asli Amerika, Amerika Kolonial, dan Eropa. Secara tradisional, setiap nama Bulan purnama diterapkan pada seluruh bulan saat terjadinya, tidak hanya pada Bulan purnama.
Mengutip dari akun resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), fenomena Supermoon 1 Agustus 2023 di dunia dapat diamati di Indonesia tepatnya pada Rabu, 2 Agustus 2023 dini hari. Tepatnya pada pukul 01.31 WIB atau 02.31 WITA atau 03.31 WIT.
Menurut BRIN, cara melihat fenomena Supermoon cukup dengan mengarahkan pandangan mata ke arah bulan. Fenomena Supermoon bisa diamati dengan mata telanjang tanpa bantuan alat optik apa pun, kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto atau video.