Teknologi
Rabu, 8 November 2023 - 14:32 WIB

Tak Hanya Online, Indonesia juga Diserbu Serangan Siber Secara Offline

Crysania Suhartanto  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penjahat siber atau kejahatan siber.. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Serangan siber lokal secara offline kerap menyerbu Indonesia. Serangan tersebut melalui USB, CD, DVD, dan lainnya.

Hal ini menandakan keamanan siber Tanah Air tidak hanya rentan secara dalam jaringan (online) juga luar jaringan (luring). Laporan Kaspersky pada kuartal III/2023 menyebutkan angka serangan offline mencapai 27% dari total serangan di komputer pengguna atau sekitar 12,9 juta serangan terdeteksi.

Advertisement

Angka ini pun menjadikan Indonesia ke peringkat-62 sebagai negara yang paling banyak diserang dari media offline.

Di sisi lain, serangan yang diterima komputer dari online juga menunjukan angka yang hampir mirip. Pada periode ini, ada sekitar 7,3 juta serangan online yang terdeteksi atau mencapai  22,1% dari total kasus.

Advertisement

Di sisi lain, serangan yang diterima komputer dari online juga menunjukan angka yang hampir mirip. Pada periode ini, ada sekitar 7,3 juta serangan online yang terdeteksi atau mencapai  22,1% dari total kasus.

ngka ini menjadikan Indonesia ada di posisi-93 dalam hal keamanan penjelajahan web. Kendati demikian, angka serangan siber ataupun offline memang mengalami penurunan dari periode yang sama di tahun lalu.

Diketahui, pada kuartal III/2022, terdapat 9,4 juta serangan online yang terdeteksi dan 14,4 juta serangan offline yang terdeteksi.

Advertisement

Menurutnya, saat ini banyak sekali tren dan teknologi baru yang masih berkembang dan berpotensi menimbulkan bahaya keamanan yang lebih besar.

“Teknologi AI, Internet of Things (IoT), dan berbagai kemungkinan lainnya dari perkembangan digitalisasi. Perkembangan ini disertai dengan kerentanan yang memerlukan pertahanan siber yang kuat,” komentar Yeo Siang Tiong, dikutip Bisnis, Rabu (8/11/2023).

Dengan demikian, Yeo mengatakan pendekatan dalam dunia keamanan siber harus selalu selangkah lebih maju. Maka dari itu, Yeo mendorong individu, perusahaan, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia untuk berkolaborasi dan terus meningkatkan kemampuan pertahanan online terhadap ancaman yang terus berkembang.

Advertisement

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Indonesia ‘Banjir’ Serangan Siber via Offline, Ada 12,9 Juta Percobaan”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif