SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggunaan Internet di Korea Utara (Chipchick.com)

Korea Utara dikenal sebagai negara yang tertutup dari dunia luar, Korut juga terisolasi dari perkembangan teknologi.

Solopos.com, SOLO – Negara komunis Korea Utara menyalahkan Amerika Serikat atas gangguan Internet yang terjadi di negara tersebut belakangan ini. Protes itu memicu pertanyaan di benak sebagian kalangan. Apakah gangguan Internet di Korea Utara berpengaruh besar terhadap peranti teknologi informasi di negeri itu?

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Jawabannya, ternyata “tidak”. Tak akan banyak peranti teknologi informasi Korea Utara yang terganggu karena Internet pun merupakan barang mewah di negeri itu.

Daily Mail, Senin (29/12/2014), melansir sebuah fakta yang cukup mencengangkan. Dalam kurun waktu lima tahun, terhitung mulai tahun 2008 hingga 2013, tidak tampak adanya perkembangan teknologi informasi di negara tersebut.

Hingga kini, hanya beberapa warga Korea Utara yang dilaporkan bisa mengoperasikan Internet. Maka, tak butuh hacker andal untuk mengacaukan jaringan Internet di negara Korea Utara. Hacker amatir pun bisa melakukannya dengan mudah.

Rakyat biasa di Korea Utara pada umumnya tidak memiliki jaringan Internet pribadi. Hanya ada sekitar 1.000 alamat IP yang digunakan di negara tersebut.

Hanya beberapa instansi pemerintahan seperti militer, universitas, dan perpustakaan yang terkoneksi dengan Internet. Jika menilik pengguna Internet di Korea Selatan yang mencapai 112 juta alamat IP, dan AS yang memiliki 1,5 miliar alamat IP, maka angka tersebut tentunya tertinggal sangat jauh.

“Sebuah kota besar di London atau New York memiliki alamat IP lebih besar ketimbang negara Korea Utara,” kata Ofer Gayer, seorang peneliti keamanan dari Kalifornia, AS.

Memiliki komputer yang terhubung dengan Internet adalah sebuah hal yang sangat luar biasa. Sebuah flashdisk kecil menjadi sebuah informasi besar dari luar negeri. Siapapun yang memiliki jaringan Internet dan komputer di rumahnya akan menjadi semacam magnet di negara tersebut. Masyarakat akan berbondong-bondong menanyakan beberapa hal kepada orang itu.

Memutar compac disk (CD) adalah sebuah hal yang sangat mewah dan tak bisa dinikmati semua orang. Masyarakat dapat mendengarkan radio atau menonton televisi, tetapi hanya ada saluran televisi nasional Korea Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya