Teknologi
Selasa, 8 Maret 2016 - 05:30 WIB

TEKNOLOGI TERBARU : BPPT Bikin Teknologi Navigasi Murah dan Efisien

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kapal bermuatan imigran gelap melintas di kawasan Sabak Bernam, Malaysia. (Hngn.com-Twitter)

Teknologi terbaru navigasi yang murah dan efisien dikembangkan BPPT.

Solopos.com, JAKARTA — Direktur Pusat Teknologi Elektronika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Yudi Purwantoro, mengatakan pihaknya sedang berupaya mengembangkan teknologi terbaru navigasi pelayaran modern dengan harga yang efisien.

Advertisement

Seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (7/3/2016), teknologi terbaru navigasi pelayaran saat ini, ungkap Yudi, harganya terbilang tinggi. Padahal, sangat penting untuk mengetahui posisi kapal ketika terjadi gangguan dan bisa dilakukan sesegera mungkin.

“Teknologi terbaru navigasi sangat berperan dalam meminimalisasi dampak dan terjadinya kondisi bahaya yang dialami kapal laut. Masalahnya teknologi tersebut harganya mahal sehingga banyak kapal kecil atau kapal lama yang tidak menggunakannya, dan ini jumlahnya lebih banyak,” katanya.

Saat ini, menurut Yudi, BPPT sedang mengembangkan teknologi terbru navigasi laut yang lebih murah sehingga dapat dijangkau dan lebih ekonomis bagi kapal-kapal kecil dan kapal lama.

Advertisement

Dengan teknologi ini, posisi dan identitas kapal dapat diketahui sehingga dapat dipantau dan dipandu dalam pelayaran. “Penting untuk menghindari area yang berbahaya, berkarang dan potensi tabrakan dengan kapal lain,” tegasnya.

Selain itu, kata Yudi, bagi kapal nelayan, teknologi terbaru navigasi dapat memberi panduan koordinat  menuju ke area yang banyak ikannya.

Kemudian, lanjutnya, teknologi terbaru navigasi juga dapat digunakan seperti mercusuar di tengah laut dengan dipasang pada Buoy di area yang berkarang atau menjadi pagar maya bagi batas terluar wilayah Indonesia yang mengidentifikasi kapal-kapal yang masuk wilayah perairan Indonesia tapi tidak melaporkan identitasnya.

Advertisement

Lebih lanjut dia menjelaskan, teknologi terbaru navigasi berbasis Automatic Identification System (AIS), yang mengintegrasikan fungsi pemancar atau transmitter, penerima atau receiver atau interogasi atau interogrator dan penentu lokasi berbasis satelit (GPS), ke dalam sebuah bentuk alat yang berukuran kecil.

Pada alat tersebut, tambahnya, bisa juga diintegrasikan sebuah layar kecil untuk menampilkan informasi navigasi yang berguna bagi ABK dalam mencapai keselamatan pelayaran. Jadi, alat ini berpotensi membantu dunia pelayaran, perikanan dan keamanan wilayah Indonesia.

Sebagai informasi, Yudi menyebut dalam pelayaran atau tranportasi laut bisa menghadapi kondisi bahaya yang disebabkan empat hal yakni cuaca atau kondisi alam yang ekstrem misalnya badai, gelombang besar, kabut yang sangat tebal, tabrakan antarkapal, menabrak rintangan alam seperti karang, dan kerusakan pada kapal, seperti kebocoran.

“Menjadi kebutuhan yang sangat krusial bagi keselamatan kapal adalah menghindarkan diri dari kondisi bahaya tersebut. Di sinilah peranan teknologi terbaru navigasi sangat berperan dalam meminimalisasi dampak dan terjadinya kondisi bahaya tersebut,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif