Tekonologi terbaru menciptakan komputer yang mampu membantu proses penyembuhan penyakit kanker.
Solopos.com, TOKYO – Pelbagai terobosan teknologi terus dikembangkan untuk membantu proses penyembuhan atau pencegahan penyakit. Baru-baru ini, para ilmuwan di Jepang akan menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan teknologi untuk memuat teknologi terbaru penyembuh kanker.
Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk
Para ilmuwan dari University of Tokyo tengah menjajaki kerjasama pengembangan teknologi dengan International Business Machines (IBM) Jepang. Para ilmuwan dari kedua institusi itu berencana membuat sebuah komputer berbasis artificial intelligence (AI) yang mampu memberikan penanganan tepat pada pasien penderita kanker. Komputer Artificial Intelligence (AI) tersebut itu diberi nama Watson.
AI merupakan sebuah sistem yang ditanam pada komputer yang memungkinkan komputer bekerja secara otomatis. AI sudah lazim digunakan dalam dunia teknologi untuk membantu proses produksi atau proses lainnya.
Untuk menunjang kinerja Watson, para ilmuwan University of Tokyo akan mengumpulkan data-data dari pasien kanker di rumah sakit Jepang. Data yang didapat akan digunakan sebagai sampel bagi Watson untuk menganalisa penanganan yang tepat bagi penderita kanker tertentu. Sementara itu, peneliti dari IBM Jepang akan membantu mengumpulkan informasi obat-obatan dan riset-riset terkini terkait kanker.
Dilansir Asianikkei.com, Kamis (30/7/2015), data-data yang didapat tersebut nantinya akan dimasukkan ke komputer AI untuk dianalisis. Cara kerja Watson adalah dengan menganalisis cara kerja darah dan sel genetik pasien penderita kanker.
Para peneliti meyakini penggunaan teknologi terbaru komputer AI dapat meningkatkan kualitas penangan pasien kanker di Jepang. Mereka memperkirakan Watson hanya membutuhkan waktu 10-20 menit untuk menuntaskan analisisnya.
Mereka mengatakan proses analisis yang cepat akan berdampak signifikan pada penanganan pasien kanker. Semakin cepat penanaganan pasien, kemungkinan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker juga semakin besar. (Guruh Putra Tama/JIBI/Solopos.com)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
