SOLOPOS.COM - Gigafactory di tengah gurun Kota Sparks, Nevada, Amerika Serikat (tesla.com)

Teknologi terbaru terus dikembangkan dengan membangun Gigafactory yang dibangun di gurun Nevada.

Solopos.com, SOLO – Siapa yang bermimpi membangun pabrik di tengah gurun Nevada bersuhu 38 derajat celcius, kalau bukan Elon Musk, CEO Tesla Motors.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Pria kelahiran Afrika Selatan itu kini tengah membangun pabrik baterai raksasa bernama Gigafactory di kota Sparks, negara bagian Nevada, Amerika Serikat. Pabrik seluas 52,6 hektar tersebut ditargetkan mulai memproduksi baterai lithium ion pada 2017 mendatang.

Dilansir The Verge, Kamis (28/7), Gigafactory bisa jadi merupakan contoh terbaik dari skala literal ambisi Musk. Diprediksi saat pabrik selesai dibangun, ukuran gedung menjadi yang terbesar di dunia jika ditilik dari blue print awal pembangunan. Pun apabila seluruhnya berjalan sesuai rencana, pabrik tersebut bakal memasok baterai sebesar 150 gigawatt jam (gigawatt hours/GWh) per tahun.

Angka tersebut cukup untuk mengisi bahan bakar 1,5 juta mobil sedan Tesla tipe 3S. Tesla juga menargetkan produksi hingga 35 GWh baterai per tahun pada 2018 atau setara dengan 500.000 sedan Tesla tipe 3S. Musk menyebut Gigafactory memiliki desain cukup romantis yang memanjang dari utara ke selatan. Luasan bangunan setara dengan 107 lapangan sepakbola NFL.

Tesla Gigafactory (Bloomberg.com)

Tesla Gigafactory (Bloomberg.com)

Tak hanya itu, gedung Gigafactory terdiri dari lantai bertingkat yang fantastis. Di sekitar area pabrik, Musk juga menyebut keberadaan 10.000 kuda liar yang kerap minum di kolam penyimpanan air milik Tesla. “Ini menakjubkan. Rasanya seperti wild west,” ungkapnya di hadapan wartawan, Rabu (27/7/2016).

Musk menyebut Gigafactory lebih dari sebuah pabrik baterai. Lupakan soal mobil sedan tipe 3S, namun keberhasilan pabrik tersebut merupakan bagian penting masa depan perusahaan ramah lingkungan itu. Pabrik ini merupakan salah satu rencana Musk untuk menyelamatkan dunia dari perubahan iklim.

“Kami menganggap pabrik itu adalah sebuah produk. Gigafactory adalah sebuah mesin yang membangun mesin. Ini benar-benar layak mendapat perhatian lebih sebagai bentuk solusi kreatif pemecahan masalah, dibanding fokus pada barang yang akan dibuatnya nanti,” kata dia.

Bagian dalam Gigafactory (theverge.com)

Bagian dalam Gigafactory (theverge.com)

Website resmi Tesla menyebut, Gigafactory bekerja sama dengan Panasonic dan sejumlah partner strategis lain untuk menghasilkan bateri yang efisien. Efisiensi tersebut menimbang skala ekonomi, inovasi pengerjaan, pengurangan limbah, dan optimalisasi sederhana dengan menempatkan proses produksi di satu tempat.

Gigafactory juga bakal memanfaatkan sumber energi yang dapat diperbarui dimana goal akhirnya mencapai zero energy. Nama Gigafactory berasal dari rencana tahunan kapasitas produksi 35 gigawatt-hours (GWh). Giga adalah satuan ukur yang merepresentasikan miliar. Satu GWh setara dengan pengeluaran atau konsumsi satu miliar watt per jam, atau satu miliar dikalikan satu kWh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya