TEKNOLOGI TERBARU : Sadewa, Sistem Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Bikinan Lapan

Teknologi terbaru sistem peringatan dini cuaca ekstrem bernama Sadewa sedang dikembangkan Lapan.

Solopos.com, BANDUNG — Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PTSA) Lapan terus mengembangkan sistem peringatan dini untuk memprediksi terjadinya cuaca ekstrem. Teknologi terbaru itu dikenal diberi nama Satellite Disaster Early Warning System (Sadewa).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Selasa (29/9/2015), menurut Kepala Bidang Pemodelan Atmosfer, Didi Satiadi, Lapan berencana mengembangkan teknologi terbaru Sadewa. “Lapan berencana membuat sistem verifikasi dan validasi yang real time dan otomatis sehingga bisa dipantau terus menerus akurasinya, Sadewa terus dikembangan,” kata Didi Satiadi di Bandung.

Ia menyebutkan teknologi terbaru Sadewa itu dimulai sejak 2012, pengembangan verifikasi dan validasi terhadap hasil prediksi juga terus-menerus dilakukan oleh PTSA Lapan.

Selain itu, teknologi terbaru Sadewa juga akan terus dikembangkan dan ditingkatkan agar bisa menghasilkan informasi prediksi dari satu hari ke depan menjadi tiga hari ke depan dengan resolusi yang tetap tinggi dan dilaporkan setiap jam.

Pasalnya menurut dia, teknologi terbaru Sadewa saat ini baru mampu memprediksi kondisi cuaca hingga 24 jam ke depan di Indonesia dengan resolusi ruang yang tinggi yaitu 5 km/jam. Melalui Sadewa, masyarakat dapat mengetahui prediksi hujan, angin, temperatur, dan uap air hingga 24 jam ke depan.

Didi mengharapkan teknologi terbaru Sadewa dapat tersosialisasikan kepada masyarakat karena sistem peringatan dini ini sangat membantu mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini sering terjadi melalui laman sadewa.sains.lapan.go.id.

Selain itu dirinya menambahkan Sadewa juga dapat menjadi alat pembelajaran yang membantu para guru di sekolah untuk menjelaskan kepada siswa mengenai dinamika cuaca dari waktu ke waktu. “Sadewa dapat menjadi perangkat yang bermanfaat bagi siswa agar mereka lebih tertarik dengan fenomena cuaca seperti siklon tropis, ITCZ, monsun dan sebagainya,” kata Didi.

Peneliti PSTA Lapan, Dadang Subarn,a dalam materi Sistem Peringatan Dini Sadewa menjelaskan teknologi terbaru Sadewa dapat memberikan gambaran kondisi awan melalui Satelit MTSAT, termasuk di dalamnya awan comulonimbus dan awan yang berpotensi hujan setiap satu jam.

Demikian juga dengan peralatan Automatic Weather Station (AWS) yang dimiliki oleh Lapan. Secara otomatis, kondisi cuaca seperti hujan, angin, kelembaban, dan suhu dapat terus menerus diamati 15 menit sekali.

“Sistem yang dikembangkan di dalam Sadewa memadukan antara sistem pengamatan yang real time secara terus menerus menggunakan satelit dan AWS serta sistem prediksi menggunakan model prediksi cuaca numerik,” kata Dadang.

Teknologi terbaru Sadewa juga memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan memprediksi terjadinya cuaca ekstrem melalui hasil pengamatan satelit dan prediksi model. Teknologi terbaru Sadewa telah dikembangkan agar dapat memberikan peringatan dini berupa teks berjalan dalam laman webnya. Apabila kondisi normal, maka ada penjelasan dalam teks tidak ada kejadian hujan ekstrem saat ini.