SOLOPOS.COM - Satelit Lapan A2 (Okezone)

Teknologi terbaru Satelit Lapan A2 milik Indonesia sukses mengorbit di angkasa.

Solopos.com, JAKARTA — Teknologi terbaru satelit Lapan A2/Orari milik Indonesia resmi diluncurkan Sebin (28/9/2015). Satelit itu sebenarnya akan diluncurkan tahun 2012 lalu namun ditunda karena ada masalah teknis.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Sebagaimana diberitakan Kantor Berita Antara, Selasa (28/9/2015), satelit Lapan A2 diluncurkan menumpang roket peluncur ndia Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV) C30 melalui Pusat Antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Teknologi terbaru Indonesia itu sukses mengorbit di ketinggian 650,16 kilometer.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, mengatakan teknologi terbaru satelit Lapan A2 sudah pada orbitnya setelah dilepas bersama astrosat berbobot 1,5 ton milik India dan enam satelit nano lain milik Kanada dan Amerika Serikat (AS).

Menurut Thomas, teknologi terbaru satelit mikro Lapan A2 dengan berat 76 kilogram ini membawa video dan kamera digital untuk mengambil gambar bumi dari orbit ekuator dengan inklinasi enam derajat, ditambah muatan untuk sistem pelacakan kapal dan peralatan radio amatir.

Satelit yang diluncurkan tersebut memiliki fungsi 80% eksperimen dan 20% operasional, dan akan melintasi wilayah Indonesia 14 kali setiap hari dengan periode orbit 100 menit.

Tugas selanjutnya yang harus dilakukan adalah menguji fungsi teknologi terbaru satelit Lapan A2 tersebut di Rancabungur, Bogor, dengan mengunduh data Power Control Unit Telemetry yang memberikan informasi konsumsi daya listrik dan temperatur tiap komponen satelit.

Selain itu, perlu dicek data sensor matahari pada enam sisi satelit dan timer sejak satelit memisahkan diri dari astrosat. Lapan juga bekerja sama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (Orari) untuk menguji komunikasi melalui satelit tersebut selama satu bulan ke depan.

Teknologi terbaru satelit Lapan A2 memiliki misi untuk penggunaan radio amatir saat bencana dan identifikasi pulau terluar di Indonesia. Alat tersebut diharapkan dapat membantu menjaga kedaulatan Indonesia dengan memantau lalu lintas kapal, operasi keamanan laut, perikanan, dan eksplorasi sumber daya kelautan Indonesia.

Dengan dilengkapi Automatic Identification System (AIS), satelit mikro ini diharapkan mampu mendeteksi hingga ribuan kapal dengan cakupan area pengamatan mencapai ribuan kilometer.

Tahap Pelepasan Satelit

Teknologi terbaru satelit Lapan A2/Orari yang menumpang roket peluncur India Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV) C30 melalui Pusat Antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India, diluncurkan pukul 11.30 WIB.

Menurut Kepala Lapan, roket pertama berbahan bakar padat dilepas setelah 1 menit 52 detik, roket kedua berbahan bakar cair dilepas seletah 4 menit 23 detik, roket ketiga berbahan bakar padat dilepas setelah 9 menit 48 detik, dan roket keempat berbahan bakar cair dimatikan setelah mencapai orbit dalam waktu 21 menit 56 detik.

Setelah astrosat dilepas pada ketinggian 650,17 km atau setelah 21 menit 56 detik, menurut Thomas, teknologi terbaru satelit Lapan A2 dilepas di ketinggian 650,16 km atau setelah 22 menit 33 detik meluncur bersama roket.

Satelit nano milik Kanada, yakni ExactView 9 dilepas di ketinggian 650,14 km atau setelah 23 menit 28 detik, dilanjutkan pelepasan empat satelit nano milik AS bernama Lemur 2, 3, 4, dan 5 pada ketinggian 650 km atau setelah 25 menit 33 detik dan masing-masing dilepas berjarak 30 detik.

Teknologi terbaru Lapan A2/Orari merupakan satelit pertama yang 100% dibuat oleh Indonesia. Sebenarnya, satelit tersebut sudah siap diluncurkan tahun 2012. Namun, peluncuran tersebut terkendala karena menunggu kesiapan roket tumpangan dari India.

Dikutip dari Liputan6.com, Senin, Lapan menjelaskan teknologi terbaru tersebut memang dirancang untuk memantau wilayah Indonesia dari luar angkasa. Lapan-A2 ini akan bergerak di cakupan enam derajat lintang lelatan hingga enam derajat lintang utara.

Sekadar informasi, teknologi terbaru Lapan-A2 merupakan satelit ekuatorial pertama buatan Indonesia yang sepenuhnya dikembangkan oleh para peneliti dan perekayasa di Lapan. Terkait kegiatan perancangan, pembuatan dan uji cobanya sendiri telah rampung Agustus 2012 lalu.

Teknologi terbaru Lapan-A2 memiliki bobot 78 kilogram dengan dimensi 500 x 470 x 380 kilometer. Satelit ini memiliki misi utama dengan memantau permukaan Tanah Air, identifikasi kapal laut dan komunikasi radio amatir.

Keberhasilan Lapan dalam membangun teknologi terbaru satelit tersebut merupakan sebuah pencapaian kemandirian penguasaan teknologi satelit mikro yang bekerjasama dengan TU Berlin, Jerman.

Sebelumnya, Lapan sempat meluncurkan teknologi terbaru satelit Lapan-A1 pada 2007 silam, yang saat ini berada di orbit ketinggian 630 kilometer. Namun, masa operasional Lapan-A1 berakhir 2013 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya