Teknologi
Sabtu, 26 September 2015 - 04:00 WIB

TEKNOLOGI TERBARU : Scene Switch Bikin Lampu LED Hasilkan 2 Sinar Pencahayaan

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peluncuran Teknologi Scene Switch (Okezone)

Teknologi terbaru Scene Switch membuat lampu LED menghasilkan dua sinar pencahayaan yang berbeda.

Solopos.com, JAKARTA — Perusahaan elektronik asal Belanda, Philips, terus mengembangkan teknologi dalam pencahayaan. Kali ini, Philips memamerkan teknologi terbaru Scene Switch yang membuat lampu Light Emitting Dioda (LED) menghasilkan dua sinar pencahayaan putih atau kuning.

Advertisement

Sebagaimana dikutip dari Okezone, Jumat (25/9/2015), selain teknologi terbaru Scene Switch, solusi pencahayaan dalam ruangan, Dynalite, dapat menyesuaikan pencahayaan di dalam ruangan sesuai dengan kebutuhan fungsional.

Apabila diaplikasikan di ruang konferensi, pencahayaan Dynalite dapat disetel sebelumnya untuk mendukung presentasi, pertemuan sosial atau pameran  hanya dengan menekan tombol pengendali jarak jauh.

Pada kesempatan yang sama, Philips juga memperkenalkan teknoogi terbaru City Touch yang merupakan sistem pencahayaan digital yang memungkinkan administrator kota untuk mengoperasikan, mengontrol dan memelihara penerangan jalan umum melalui laptop atau komputer yang terkoneksi dengan Internet.

Advertisement

Menggunakan luminer Philips LED, kota tersebut berpotensi menghemat hingga 60 persen dari konsumsi energi. Rangkaian pencahayaan Color Kinetik menghubungkan LED dengan sistem kontrol nirkabel yang dapat menyesuaikan warna dan kecerahan cahaya sesuai kebutuhan melalui monitor pusat.

Penyesuaian pencahayaan ini dapat meningkatkan efisiensi energi dan keamanan. Baru-baru ini, Philips telah menyelesaikan proyek dengan Sinarmas Land untuk menerangi bangunan monumental mereka yaitu Indonnesia Convention Exhibition (ICE), yang merupakan ruang komersil terbesar di Asia Tenggara.

Dengan total area sekira 220.000 meter persegi, Philips mempersiapkan dan memasang luminer LED untuk 20.000 titik lampu yang diperlukan untuk menyinari bagian dalam dan luar kompleks tersebut.

Advertisement

Menurut Senior Vice President & Country Manager Philips Lighting Indonesia, Chandra Vaidyanathan, proyek dengan Sinarmas membuat pihaknya sangat puas karena bisa menerangi bangunan ICE dengan baik dan tetap hemat energi.

“Proyek ini sangat memuaskan bagi Philips karena kami dapat bekerja bersama pengembang dan tim arsitektur terkemuka untuk berkontribusi di berbagai aspek kreatif, teknis, dan operasional yang membantu membuat tempat ini menjadi lebih menakjubkan namun tetap hemat energi,” kata Chandra Vaidyanathan.

Dikutip dari Liputan6.com, Jumat, sejak 2012, Phiips telah menggunakan Color Kinetic atau sistem pencahayaan lain untuk mempercantik ikon dan ruangan di kota-kota seluruh negeri. Sistem percahayaan itu digunakan di Monumen Nasional di Jakarta, Tugu Pahlawan di Surabaya, Jembatan Ampera di Palembang, patung Ksatria Gatot Kaca di Bali, Monumen Serangan Umum 1 Maret di Jogja, Gedung Sate di Bandung, dan Monumen Mandala di Makassar.

Rangkaian pencahayaan Color Kinetik menghubungkan LED dengan sistem kontrol nirkabel yang dapat menyesuaikan warna dan kecerahan cahaya melalui monitor pusat. Penyesuaian pencahayaan ini dapat menigkatkan efisiensi energi dan keamanan serta menjadi kebanggaan warga sekitar.

Advertisement
Kata Kunci : Philips Teknologi Terbaru
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif