SOLOPOS.COM - Misi NASA's Kepler menemukan dunia baru yang dinamakan Kepler-16b, dimana dua matahari berada di horizon seperti Tatooine (NASA)

Teknologi terbaru di film Star Wars sebagian ada di dunia nyata.

Solopos.com, SOLO – Beberapa dekade lalu di sebuah studio, seorang filmmaker, George Lucas menciptakan sebuah ide karya fiksi ilmiah, seri film Star Wars. Sekitar 40 tahun kemudian, ide tersebut masih melekat dan terwujud lewat premiere teatrikal Star Wars: The Force Awakens. Para fans telah lama menantikan kehadiran lightsabers, hyperdrives, dan speeders.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Saat ilmu pengetahuan dan teknologi di balik layar franchise tersebut hanya berada di dunia fantasi, para ilmuwan dan teknisi terinspirasi mewujudkannya di dunia nyata. Berikut beberapa fakta yang tercatat dari fiksi ilmiah Star Wars ke dalam fakta ilmiah, seperti dikutip dari Live Science, Rabu (16/12/2015):

Exoplanets
Plot sentral dari Star Wars adalah keberadaan beberapa planet yang terkoneksi oleh jaringan luas antar galaksi. Tetapi, hal tersebut terjadi pada 1977 saat film pertama dirilis, bukannya pada 1995 setelah exoplanet pertama terdeteksi di luar sistem tata surya. Saat ini lebih dari 2.000 exoplanet telah ditemukan.

Pada 2011, teleskop luar angkasa NASA, Kepler menemukan planet pertama yang mengorbit dua matahari, sama seperti planet fiksi kediaman Luke Skywalker, Tatooine. Planet yang diberi nama 16b tersebut terdiri dari gas tak berpenghuni. Namun pada 2012, teleskop itu menemukan dua planet lain di sistem bintang binari yang sangat dekat dengan zona yang konon dapat dihuni.

Hyperspace
Di dalam film, pesawat luar angkasa milik Han Solo, Millennium Falcon, mampu terbang antar tata surya yang terpisah jarak jutaan cahaya. Menurut Star Wars, hyperdrive tersebut memungkinkan pelancong antargalaksi untuk melompat ke dalam dimensi bayangan bernama hyperspace. Hyperspace dapat menjadi jalan pintas antar poin di luar angkasa yang sebenarnya.

Saat di film detailnya terasa kabur, tetapi ide hyperspace dan perjalanan lebih cepat dari cahaya (faster than light/FTL) memiliki rumus di ilmu pengetahuan sebenarnya. Hal itu diungkapkan oleh fisikawan Institute for Advanced Studies Austin, Texas, Eric Davis, peneliti kemungkinan FTL. Kendati tidak memungkinkan untuk melakukan FTL, namun bentuk alami waktu luar angkasa yang digagas oleh Albert Enstein memungkinkan perpendekan jarak antar dua poin.

Peeders
Sebuah perusahaan di Kalifornia, Aerofex, saat ini tengah mengembangkan kendaraan Aero X. Kendaraan itu dideskripsikan sebagai hovercraft yang dapat ditunggangi layaknya sepeda motor. Aero X dapat terbang dengan kecepatan 72 kilometer perjam, dan melayang setinggi tiga meter dari tanah. Untuk kecepatannya, Hoverbike milik Malloy Aeronautics Inggris memiliki kecepatan lebih dari 274 kilometer per jam, yang dapat mencapai ketinggian layaknya herikopter. Aerofex dan Hoverbike Malloy Aeronautics memakai bahan bakar bensin. Tapi jangan terlalu berharap, kedua kendaraan itu masih dalam tahap pembuatan desain.

Droids
Salah satu persembahan masa depan Star Wars untuk jagat raya adalah droid, robot yang dapat beraksi layaknya asisten pribadi, pilot, teknisi, bahkan tentara. Saat ini, keberadaan robot di kehidupan nyata terus berkembang. Mulai dari drone automatic militer sampai mobil tanpa pengemudi Google, serta robot asisten bedah.

Musim panas ini, terdapat robot yang akan berkompetisi di U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Robotics Challenge Finals. Robot humanis itu bakal menjalani beragam tantangan seperti, mengemudi kendaraan, membuka pintu, panjat tebing, dan lain sebagainya. Kendati begitu masih jauh dari bayangan untuk menciptakan robot yang mampu berpikir layaknya manusia.

Lightsabers
Salah satu alat paling ikonik di Star Wars adalah lightsaber, yang ternyata merupakan teknologi paling sulit terwujud. Material menyala tersebut biasanya terdiri dari partikel ringan yang tak dapat berinteraksi satu sama lain. Sehingga, kemungkinan berperang menggunakan lightsaber menjadi mustahil.

Kendati begitu, pada 2013 peneliti dari Harvard University dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) mendemonstrasikan sepasang photons terbakar di dalam atom superdingin yang tergabung menjadi molekul tunggal. Tapi, menciptakan ulang alat itu di kehidupan nyata tetap sulit terwujud.

Hal itu berbeda jika diterapkan untuk menciptakan senjata berbasis cahaya. Para ilmuwan saat ini sedang mengembangkan senjata yang mirip blaster guns di film Star Wars. Faktanya, U.S.Navy baru saja mendemonstrasikan kapal berbasis senjata laser yang dapat menembak drone ke langit atau melumpuhkan kapal kecil.

Tractor beams
Cahaya juga menjadi teknologi menarik lain di film Star Wars. Lewat tractor beams, sebuah traktor yang memiliki energi tak terlihat yang dapat memegang, menangkap, dan memindahkan objek. Sejak awal 2010, peneliti berusaha menciptakan laser yang mampu mengirim sinyal tak biasa. Laser tersebut dapat menarik dan mendorong partikel kecil.

Tahun lalu, peneliti dari Australian National University memecahkan rekor dengan menggunakan laser berbentuk donat yang dapat menggeser gelas sepanjang 20 sentimeter. Dan hanya beberapa bulan lalu, tim dari University of Bristol, Inggris, membuktikan suara dapat menjadi pesaing cahaya untuk menciptakan traktor serupa.

Holograms
Ketika kamu terperangkap di traktor pengirim sinyal, Imperial Star Destroyer dan menghadapi berbagai musuh, tak ada cara lebih baik selain mengirim pesan mayday via hologram. Tetapi, saat desain layar khusus digunakan untuk membuat ilusi gambar tiga dimensi, video holografik yang dapat berdiri sendiri sukar diciptakan. Baru-baru ini, sebuah trik panggung lawas diciptakan oleh John Pepper yang menampilkan ilusi serupa hantu yang menampakkan almarhum rapper, Tupac Shakur pada festival musik Coachella 2012.

Mendekati teknologi Star Wars, Voxiebox ciptaan Voxon berhasil tercipta oleh gabungan dua kelompok penemu asal Autralia dan Amerika. Model tiga dimensi terdiri dari ratusan potongan garis horizontal diproyeksikan ke permukaan layar datar yang dapat bergerak ke atas dan ke bawah. Mata manusia tercampur dengan proyeksi tersebut menciptakan gambar tiga dimensi yang dapat terlihat dari berbagai sudut. Temuan tersebut mirip kegiatan Princess Leia saat berkirim pesan ke Obi-Wan Kenobi dalam Star Wars: Episode IV – A New Hope.”

The Force
Mengikat seluruh alam semesta Star Wars bersama-sama adalah konsep dari force, yang memberi Kstaria Jedi kekuatan magis untuk memberikan latar belakang pertempuran antara kebaikan dan kejahatan. Awal tahun ini, para peneliti di Large Hadron Collider mengumumkan bahwa mereka telah menemukan bukti tegas pertama untuk fenomena tersebut. “Sangat mengesankan, hasil ini,” ucapnya.

Sayangnya bagi mereka yang bercita-cita menjadi Jedi di luar sana, temuan itu termasuk lelucon Hari April Mop. Tapi, menilik force yang muncul akibat dibangkitkan selama beberapa bulan ini, kita berharap temuan itu berhasil ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya