SOLOPOS.COM - Penampakan gerhana bulan difoto dari observatorium Ponpes Assalam, Pabelan, Sukoharjo, Selasa (8/11/2022). (Istimewa/Dokumentasi Ponpes Assalam)
Solopos.com, SOLO — Terjadinya gerhana Bulan penumbra pada 5-6 Mei 2023 di Indonesia membuat masyarakat penasaran apa sih itu dan apa bedanya dengan gerhana Bulan total?
Menurut Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rhorom Priyatikanto, gerhana Bulan penumbra yang terjadi pada 5-6 Mei 2023 ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Di mana puncak gerhana Bulan penumbra terjadi pada pukul 23.23 WIB pada 5 Mei 2023.
“Semua wilayah Indonesia kebagian, fenomena gerhana Bulan penumbra ini bisa dilihat di wilayah Indonesia sekitar tengah malam, yang terjadi pada tanggal 5-6 Mei 2023. Gerhana mulai tanggal 5 Mei 2023 dari pukul 21.15 WIB dan selesai pukul 01.30 WIB keesokan harinya dan puncaknya pada 23.24 WIB,” kata dia, dilansir laman resmi BRIN, Jumat (5/5/2023).
Lalu, apa sih itu gerhana Bulan penumbra dana apa perbedaannya dengan gerhana Bulan total?
Gerhana Bulan penumbra terjadi ketika ada sebagian cahaya Matahari yang terhalang oleh Bumi. Bulan masuk di bayangan penumbra Bumi. Saat Bulan memasuki penumbra akan berkurang secara sedikit demi sedikit. Proses gerhana Bulan penumbra ini adalah posisi Bulan, Matahari, Bumi sejajar di mana Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
“Perbedaan umbra dan penumbra pada gerhana Bulan yaitu bila ada bagian Bulan yang memasuki umbra, maka bagian tersebut tidak menerima cahaya Matahari, kecuali sebagian kecil yang terbiaskan oleh atmosfer Bumi dan sebaliknya, bagian yang masuk penumbra masih menerima cahaya Matahari,” tuturnya.
Berbeda dengan gerhana Bulan total, gerhana Bulan penumbra sulit untuk dinikmati dengan mata telanjang, harus menggunakan bantuan kamera. Sementara itu, gerhana Bulan total akan tampak menyala kemerahan.
Meski berbeda, gerhana Bulan penumbra yang terjadi pada 5-6 Mei 2023 ini memiliki keistimewaan tersendiri karena bisa menjadi momentum untuk validasi metode hisab.