Astronot ISS membagikan foto penampakan Topan Noru dari ISS.
Solopos.com, BEIJING –Astronot dan kosmonot yang berada di luar International Space Station (ISS) mengamati fenomena alam angin topan Noru yang melintas Samudra Pasifik. Angin topan tersebut melewati Jepang, dan mungkin juga akan melintasi Korea atau China pada akhir pekan ini.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Dikutip dari Sciencealert.com, Jumat (4/8/2017), Topan Noru adalah monster angin. Namun angin topan Noru terlihat sangat mengesankan dari luar angkasa. Hal ini dibuktikan ilmuwan ISS lewat gambar yang diunggah di akun Twitter.
Kosmonot Sergey Ryazansky merupakan orang pertama yang mengirim gambar tersebut dengan menuliskan “Super #Typhoon #Noru swirling on the Pacific Ocean”.
????? ?????? ???? #??????????? ?? ????? #???? «??????» ??? ????? ???????. // Super #Typhoon #Noru swirling in the Pacific Ocean. pic.twitter.com/SUPOnXCM6h
— ?????? ????????? (@SergeyISS) 1 Agustus 2017
Tidak mau kalah astronot NASA Jack Fischer juga menempelkan kamera ke jendela pesawat luar angkasa dan mengirimkan gambar berikutnya beberapa jam setelah rekan dari Rusianya Ryazansky. Gambar tersebut menunjukkan badai yang berputar berlawanan arah jarum jam. Fischer juga tidak lupa menuliskan, “Saat ibu Alam berputar, itu bisa menjadi pemandangan yang mengagumkan tetapi juga menakutkan. Seperti momen super #Noru ini”.
.@AstroKomrade photographed Super Typhoon #Noru in the Pacific Ocean, as the @Space_Station passed overhead: https://t.co/MvC29GDAls pic.twitter.com/ygFpueQ15M
— NASA (@NASA) 3 Agustus 2017
Gambar itu ia unggah ke Twitter. Selain itu, ada pula gambar terbaik dan terbaru yang datang dari astronot NASA Randy Brensik.
Angin topan Noru menjadi angin badai paling kuat pada 2017. Angin badai tersebut meningkat 90 mil per jam hanya dalam waktu 18 jam.
Intensifikasi itu membuat kekuatan angin topan Noru sama kuatnya dengan angin topan kategori 5, dengan angin kencang sejauh 265 kilometer per jam.
Super Typhoon #Noru, amazing the size of this weather phenomenon, you can almost sense its power from 250 miles above. pic.twitter.com/x4R0FZSfRn
— Randy Bresnik (@AstroKomrade) 1 Agustus 2017