SOLOPOS.COM - Ilustrasi Game Anak (Liputan6.com)

Tips kecanduan game kali ini tentang menangani anak yang kecanduan game.

Solopos.com, JAKARTA — Perkembangan teknologi tidak hanya berdampak baik bagi anak, tetapi bisa juga menimbulkan efek negatif. Salah satunya, anak-anak memainkan game yang seharusnya dimainkan oleh orang dewasa.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Menurut Direktur Indonesia Heritage Foundation Wahyu Farrah Dina, berdasarkan penelitian yang dilakukan Iowa State University Amerika Serikat, bermain game yang mengandung kekerasan selama 20 menit dapat mematikan rasa.

Untuk itu, dirinya memberikan kiat kepada orangtua dalam menangani anak yang kecanduan gim. “Pertama, orangtua perlu menyusun jadwal aktivitas anak sebagai pengganti bermain game. Misalnya mengganti waktu bermain game dengan kegiatan lain seperti olahraga, seni, dan lain-lain,” ujarnya dalam sebuah sebuah Seminar Pendidikan Keluarga Duta Oase Cinta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seperti dikutip dari kanal Sahabat Keluarga Kemendikbud, Kamis (14/4/2016).

Selanjutnya, Wahyu menyarankan orang tua perlu menjauhkan peralatan dan perangkat lunak atau software game secara bertahap. Wahyu juga menyebutkan orang tua perlu meletakkan perlengkapan Playstation, komputer, serta perangkat gim lainnya di ruang yang terbuka di rumah, bukan di kamar anak.

Terakhir, menurutnya, orang tua hendaknya tidak memperkenalkan game kepada anak di bawah usia 8 tahun, kecuali sudah yakin game yang dikenalkan kepada anak merupakan permainan edukatif.

Hal tersebut, kata Wahyu, perlu dilakukan mengingat dampak kecanduan game yang mengandung konten kekerasan adalah anak akan mudah melakukan kekerasan dan kehilangan empati kepada orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya