Tips smartphone kali ini mengulas tentang MicroSD palsu yang beredar di pasaran.
Solopos.com, SOLO — MicroSD merupakan penemuan teknologi paling berharga abad ini. Meski ukurannya hanya seujung kuku, kapasitasnya dalam menyimpan data bisa sangat besar.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Kendati demikian, maraknya bisnis microSD juga harus dicermati oleh pengguna perangkat digital. Pengguna harus mengetahui cara membedakan microSD tiruan dan asli karena tak jarang produk yang palsu merugikan penggunanya. Beberapa pemalsu microSD bahkan tak ragu menggunakan merek besar agar produknya laku. Lalu, bagaimana cara membedakannya?
Seperti dikutip dari Phonearena, Sabtu (30/1/2016), secara teknis microSD palsu tidak bisa diterima oleh perangkat pintar. Apabila dipasang di smartphone, maka akan mengalami masalah.
MicroSD tiruan biasanya juga menuliskan jumlah kapasitas lebih kecil dari yang sebenarnya. Misalnya, suatu microSD diiklankan memiliki kapasitas sebesar 64 GB, namun setelah dimasukkan ke perangkat hanya cukup untuk membawa data 8 GB.
Hasilnya, data Anda akan di-overwrite sehingga data yang sudah masuk lebih awal menjadi rusak atau corrupt. Hal yang lebih penting, microSD palsu pasti akan berjalan lebih lambat, baik dalam membaca atau menulis data. Karena itulah, performa smartphone juga akan ikut melambat.
Mengenali microSD tiruan, Anda memang harus sangat cermat. Biasanya microSD tiruan akan membawa logo yang mirip dengan merek yang ditiru. Kendati demikian, akan ada sesuatu yang janggal dengan logo tersebut.
Apabila tulisan dan logo di microSD salah eja, misalnya tulisan berada di tempat yang tidak semestinya, maka besar kemungkinan itu adalah produk tiruan. Begitu juga dengan harga produk yang terlalu miring, bisa jadi itu bukanlah produk asli.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
