SOLOPOS.COM - Android Pay (Engadget)

Tips smartphone kali ini mengulas tentang lima cara membedakan ponsel Android palsu dan asli.

Solopos.com, SOLO — Maraknya ponsel Android yang ada di pasaran saat ini jelas menjadi salah satu keuntungan bagi konsumen di Tanah Air. Sebab, konsumen jelas akan mendapat lebih banyak pilihan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Namun, di sisi lain, tak jarang momen ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab untuk membuat replika ponsel Android berlabel merek global, terutama dari vendor-vendor besar yang populer di pasaran.

Untuk mengakalinya, tak jarang ponsel-ponsel tersebut dibanderol dengan harga yang sangat murah. Akan tetapi, kemampuan yang diusung jelas berbeda dengan ponsel asli.

Oleh karena itu, untuk membantu Anda para calon pembeli ponsel Android baru, berikut ini beberapa tips membedakan ponsel Android asli atau palsu sebagaimana dihimpun dari Liputan6.com, Rabu (20/1/2016).

Mengecek Langsung Bentuk Fisik

Bentuk fisik smartphone Android palsu memang bisa sangat identik dengan aslinya. Namun, tetap saja akan ada perbedaan antara ponsel asli atau palsu. Untuk itu, sebelum membeli disarankan untuk mengecek informasi singkat tentang ponsel yang akan dibeli.

Dari situ, paling tidak Anda dapat mengetahui bentuk fisik dan material yang digunakan. Jadi, ketika membeli sebuah ponsel, Anda patut curiga ketika ada bagian yang terlihat berbeda.

Pastikan Nomor IMEI

Setiap ponsel dipastikan memiliki nomor IMEI-nya masing-masing. Untuk itu, ketika membeli smartphone, tak ada salahnya untuk terlebih dulu mengecek nomor IMEI dengan menekan tombol *#06#. Dari situ, nomor IMEI ponsel akan keluar.

Apabila sudah muncul nomor IMEI dapat dicocokkan dengan nomor yang tertera di kotak penjualan. Jika masih belum yakin, nomor IMEI dapat dicek langsung di situs imei.info. Di situs itu nantinya dapat dimunculkan informasi lebih tentang ponsel yang dimaksud.

Gunakan Aplikasi Pihak Ketiga

Untuk memastikan smartphone ponsel Android asli atau palsu, dapat juga menggunakan aplikasi gratis yang tersedia di Google Play Store. Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui informasi pasti tentang ponsel tersebut. Beberapa di antaranya adalah AnTuTu Benchmark atau CPU-Z.

AnTuTu biasanya digunakan untuk menguji benchmark sebuah ponsel. Dalam hasil pengujian biasanya akan disertakan data dan juga performa ponsel.

Oleh karena itu, setelah hasil pengujian diperoleh, dapat juga dibandingkan dengan ulasan terkait ponsel itu dari sumber lain, misalnya di Internet. Apabila ternyata hasil pengujian berbeda jauh dengan ulasan yang ada, tak ada salahnya untuk curiga bahwa ponsel tersebut tidak asli.

Sementara aplikasi CPU-z digunakan untuk mengetahui informasi dan spesifikasi seputar ponsel tersebut. Anda juga dapat membandingkannya dengan informasi dari laman resmi vendor atau situs Internet yang pernah mengulasnya.

Uji Kamera

Salah satu yang tak lepas dari kemampuan sebuah ponsel berkamera adalah kualitasnya. Untuk itu, kamera dapat dijadikan salah satu indikator smartphone Android asli atau palsu. Namun, sebelum mencoba, Anda harus memiliki informasi tentang kemampuan atau spesifikasi kameranya.

Dari situ, Anda bisa membandingkan gambar hasil tangkapan dengan spesifikasi kamera yang diusung. Apabila memang hasilnya tidak mencerminkan kualitas kamera dan berbeda dengan spesifikasi yang ada, dapat disimpulkan ponsel tersebut adalah palsu.

Selain itu, untuk pengujian lebih lanjut, gambar yang diambil dapat dipindah terlebih dahulu ke komputer berbasis Windows. Biasanya, sebuah gambar memiliki data exif (metadata foto) yang juga berisi informasi tentang ponsel yang digunakan.

Untuk mengetahuinya, klik foto, pilih properties, lalu details. Dari situ perhatikan model dan pembuat kameranya, apakah sudah sesuai dengan ponsel tersebut atau tidak?

Jangan Tergiur Harga Murah

Ini adalah salah satu cara yang tidak teknis, namun cukup jitu. Sebaiknya, jangan tergiur dengan ponsel kelas atas yang tiba-tiba dijual dengan harga murah.

Anda perlu memastikan harga di pasaran dengan penawaran yang diberikan. Jika ternyata harga yang ditawarkan jauh berada di harga pasaran, Anda sudah sewajarnya curiga.



Selain itu, kartu garansi dapat juga dijadikan ukuran. Sebab, kartu garansi biasanya ada dalam satu paket penjualan di ponsel Android saat ini, selain kabel data, kepala charger, dan juga buku panduan. Apalagi saat ini vendor Android di Indonesia hampir semuanya telah menyertakan kelengkapan ini di paket pembeliannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya