SOLOPOS.COM - Aksi bakar kartu sim prabayar (Facebook)

Peraturan baru tentang registrasi kartu sim mendapat protes dari pengusaha gerai pulsa.

Solopos.com, MALANG — Aksi bakar kartu sim telepon seluler dilakukan oleh pria yang diduga pengusaha gerai pulsa. Ia memprotes keputusan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) yang memberlakukan pendaftaran sesuai nomor KTP dan nomor Kartu Keluarga (KK).

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Peraturan yang mewajibkan pengguna kartu prabayar untuk mendaftarkan nomor KTP dan nomor KK mulai efektif diberlakukan semenjak Selasa (31/10/2017). Kabarnya pengguna baru harus langsung mendaftar untuk menggunakan kartu sim, sedangkan pengguna lama masih mendapat waktu hingga 28 Februari 2017.

Aksi bakar kartu sim prabayar itu dilakukan pria bernama Alfanani asal Malang, Jawa Timur. Pria asal Kecamatan Pagelaran itu merekam aksi bakar kartu sim prabayar dan menyiarkan live di Facebook akun Alfanani Gotarrdo, Rabu (1/11/2017).

Dalam video itu Alfanani menyatakan dirinya tak setuju dengan peraturan yang dibuat BRTI. Untuk menyatakan protesnya, Alfanani membakar ratusan kartu prabayar yang diduga barang dagangannya.

Tampak dalam video Alfanani meminta teman-temannya untuk mengumpulkan kartu sim prabayar untuk dibakar. Ia sempat membuktikan kalau kartu itu benar-benar berisi kartu baru. Menggunakan bensin, Alfanani dan teman-temannya membakar kartu sim prabayar.

Video Alfanani itu menjadi viral, hingga Kamis (2/11/2017) sore, video aksi bakar kratu sim prabayar itu sudah ditonton lebih dari 182.000 kali dan dibagikan ulang lebih dari 3.000 kali. Meski membakar kartu dengan sikap tegas dan yakin, aksi Alfanani malah lebih banyak mendapat kecaman dari warganet.

“Yang rugi yang kamu sendiri Om. Semua itu ada aturan dari pemerintah biar tidak ada penyalaggunaan,” tulis Ahmad Syaiful Hidayat.
“Mantap kita tolak registrasi ulang,” tulis Ogeng Fc.
“Haha, padahal itu kalau dijual tetap laku itu. Anda terlalu terburu-buru Mas. Yakin saya, tetap bakal laku itu,” tulis Sudi P.

“Semoga aspiranynya didengar oleh pemerintah dan dapat solusi terbaik. Kenapa gak diamalkan saja ke masyarakat atau diobral? Malah dapat pahala,” tulis Widi Cellular.
“Di luar negeri sudah lama registrasi kartu sim pakai KTP. Kalau semua orang sama seperti kamu kapan bisa diajak maju,” tulis Diah Lilik Larasati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya