Teknologi
Sabtu, 21 Maret 2015 - 10:15 WIB

TRENDING SOSMED : Di Dunia Maya, Nyepi Tak Pernah Sepi

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi Tahun 1937 Saka (Twitter.com/@anggabotell)

Trending sosmed ini terkait dengan perayaan Hari Raya Nyepi.

Solopos.com, SOLO — Pembicaraan seputar Hari Raya Nyepi Tahun 1937 Saka, yang dirayakan seluruh umat Hindu pada Sabtu (21/3/2015), menjadi trending topic di jagat maya.

Advertisement

Hari Raya Nyepi yang identik dengan suasana sepi, tampaknya tidak berlaku di dunia maya. Berdasarkan pantauan Solopos.com pada media sosial Twitter, Sabtu, para pengakses jaringan Internet atau netizen justru riuh membicarakan tentang trending sosmed Hari Raya Nyepi dengan mengungkapkan ucapan selamat bagi umat Hindu yang merayakannya.

Ungkapan selamat para netizen kepada umat Hindu yang tengah merayakan Hari Raya Nyepi ini, menjadi salah satu potret toleransi masyarakat Indonesia. T

idak hanya dalam bentuk ucapan, beberapa netizen juga mengunggah foto melalui situs berbagi foto, seperti Path atau Instagram, tentang perayaan Tahun Baru Saka ini.

Advertisement

“Om Swastyastu.. Rahajeng Rahina Nyangra Nyepi Caka 1937. Om Shanti Shanti Shanti Om happy,” tulis @christoduta.

”Selamat Hari Raya Nyepi, Indonesia,” tulis @MarissaAnita.

Sejumlah public figure Indonesia, seperti petinggi Partai Golkar, Abu Rizal Barie dan pembawa acara kuliner kondang, Bondan Winarno, turut membersamai perayaan Tahun Baru Nyepi.

Advertisement

“Selamat Hari Raya Nyepi untuk saudara-saudaraku umat Hindu,” tulis @aburizalbakrie.

”Nyepi di luar Bali justru lebih besar tantangannya, kata @mpujayaprema. @chefgusep: @PakBondan tidak nyepi di bali om? Hehehe,” kicau Bondan Winarno melalui akun Twitternya, @PakBondan.

Sebelumnya, umat Hindu melakukan sejumlah rangkaian ritual, seperti melasti dan ogoh-ogoh. Melasti atau penyucian diri dengan melarungkan sesaji ke sumber mata air, dilakukan sekitar tiga atau empat hari sebelum Hari Raya Nyepi, sementara ogoh-ogoh adalah patung simbol perwujudan Butakal.

Di Bali, Denpasar, warga Bali mengarak ogoh-ogoh pada Jumat (20/3/2015) sore. Atraksi ogoh-ogoh ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Salah satu  titik tempat di Bali yang menjadi pusat parade arak ogoh-ogoh ini adalah titik nol Kota Denpasar. [Baca: Presiden Hadiri Tawur Agung Kesanga]

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif