SOLOPOS.COM - Logo Weibo (News.com.au)

Solopos.com, SOLO – Perusahaan layanan mikroblogging Internet China Weibo siap merealisasikan rencana menawarkan sahamnya di Amerika Serikat (AS). Sebagai situs jejaring sosial, Weibo telah meraup sukses besar dengan jumlah pengguna aktif mencapai 61,4 juta.

Weibo diluncurkan sekitar 4 tahun lalu dengan kepemilikan saham tertinggi dipegang oleh perusahaan Sina. Mirip dengan Twitter, situs ini memungkinkan pengguna mengirimkan sebuah pesan singkat hingga 140 karakter dalam huruf China. Tak hanya berupa teks, Weibo juga memungkinkan penggunanya untuk berbagi pesan multimedia maupun konten lainnya.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Saat ini Weibo belum menentukan secara terperinci cakupan penawaran penjualan sahamnya. Namun pihaknya menyatakan akan meningkatkan biaya hingga US$ 500 juta atau setara dengan Rp5,6 triliun. Hal itu merupakan biaya untuk pengurusan bea balik nama dan bukanlah harga pasti yang masih bisa berubah.

Weibo rencananya akan mendaftarkan saham di bursa saham Nasdaq, AS. Dilansir News.com.au, Minggu (16/3/2014), perusahaan ini sebenarnya memang didirikan di Kepulauan Cayman, Amerika Utara tapi mengembangkan bisnis di China. Sejak tiga tahun terakhir Weibo telah membukukan kerugian besar.

Rencananya Weibo akan menggunakan dana hasil penawaran sahamnya untuk membayar pinjaman ke Sina yang merupakan pemilik mayoritas. Alibaba Grup juga telah berinvestasi di Weibo pada tahun 2013 dan memiliki 18% saham di Weibo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya