SOLOPOS.COM - Ilustrasi logo Twitter. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Twitter meluncurkan fitur Direct Message alias DM terenkripsi sebagai layanan perpesanan terbarunya. Bagaimana cara kerjanya? Simak ulasannya di info teknologi kali ini.

Fitur tersebut memungkinkan penggunanya untuk berkomunikasi tanpa platform Twitter menyimpan pesan mereka dan pesan tersebut hanya akan tersedia di perangkat. Laman GSM Arena, Kamis (11/5/2023), melaporkan fitur baru itu bisa digunakan oleh pengguna yang berlangganan layanan berbayar Twitter.

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Selain itu, fitur DM terenkripsi Twitter tersebut juga bisa digunakan oleh organisasi terverifikasi atau pun afiliasinya. DM terenkripsi hanya bisa digunakan untuk antarpelanggan yang membayar jasa dan layanan Twitter sehingga apabila pengirim pesan merupakan pengguna berbayar, namun, penerimanya tidak berlangganan maka fitur DM terenkripsi tidak dapat digunakan.

Dikutip dari Antara pada Minggu (14/5/2023), fitur itu akan muncul sebagai percakapan terpisah dan saat ini terbatas untuk satu pengirim dan satu penerima. Artinya juga, fitur DM terenkripsi belum bisa digunakan dalam obrolan grup.

Fitur DM terenkripsi Twitter itu diharapkan bisa berkembang lebih jauh mengingat pelanggan harus membayar sebesar US$8 atau sekitar Rp120.000 per bulan.  Layanan perpesanan seperti Messenger, WhatsApp atau pun iMessage sudah menjadikan fitur pesan terenkripsi sebagai bagian pengamanan siber yang didapatkan secara gratis.

Sebelumnya, Twitter mengonfirmasi bahwa kesalahan keamanan membuat tweet ‘Circle’ muncul ke publik seperti dilaporkan TechCrunch pada Jumat (5/5/2023) waktu setempat. Twitter sempat melaporkan kesalahan tersebut pada awal April, tetapi Twitter mengonfirmasi masalah tersebut hari ini dalam email yang dikirim ke pengguna Twitter Circle.

“Pada April 2023, insiden keamanan mungkin telah memungkinkan pengguna di luar Circle Twitter Anda untuk melihat cuitan yang seharusnya dibatasi pada Circle tempat Anda mengunggah,” tulis email tersebut.

Perusahaan milik Elon Musk ini mengklaim bahwa bug tersebut sekarang telah diperbaiki, dan telah diketahui penyebabnya.  Twitter Circle yang berisi unggahan hanya dikirim ke sebagian kecil teman terpercaya, telah bermasalah selama berbulan-bulan sehingga memunculkan kekhawatiran fitur tersebut digunakan orang untuk men-tweet hal-hal yang tidak ingin mereka bagikan dengan semua pengikut mereka.

Saat TechCrunch melaporkan masalah ini bulan lalu, banyak pengguna yang menge-tweet bahwa orang-orang di luar lingkaran mereka menyukai tweet pribadi mereka. Seorang pengguna bahkan diketahui mengatakan bahwa dia mengunggah foto pribadi di lingkarannya, yang lolos dari celah dan muncul untuk pengguna yang tidak diinginkan.

Paling sering, tampaknya tweet circle muncul di lini masa pengguna yang mengikuti akun yang mengunggah, meski tidak ada di lingkaran mereka.  Yang lain melaporkan bahwa kicauan lingkaran mereka menjangkau lebih jauh daripada mereka yang mengikutinya.

Selain pelanggaran privasi, beberapa tweet lingkaran masih muncul tanpa spanduk hijau yang menunjukkan bahwa tweet tersebut hanya dapat dilihat oleh audiens tertentu.  Anda dapat mengetahui bahwa tweet ini tidak bersifat publik karena tombol retweet akan berwarna abu-abu.

Tweet ini masih hanya menjangkau lingkaran yang dituju, jadi ini belum tentu merupakan masalah privasi, tetapi ini bisa menjadi pengalaman pengguna yang membingungkan.  TechCrunch pertama kali melaporkan kesalahan tersebut pada bulan Februari, dan masih belum diperbaiki.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya