SOLOPOS.COM - Ilustrasi tarian ayam di Pesbuker (Youtube)

Video unik kali ini tentang asal mula tarian ayam di Pesbuker yang viral di media sosial.

Solopos.com, SOLO – Chicken dance yang ditampilkan dalam acara Pesbuker Antv Ramadan lalu sukses menarik perhatian penonton layar kaca di Tanah Air. Tarian itu kian meriah lantaran dicontohkan langsung oleh sederet artis India yang membintangi serial drama di Antv.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Tarian ayam di Pesbuker sengaja dilakukan untuk menghibur penonton. Lama kelamaan, tarian yang juga dilakukan artis papan atas Indonesia seperti Ayu Ting Ting, Raffi Ahmad, Ruben Onsu, Indra Bekti, serta Jessica Iskandar itu disukai penonton dan menjadi ciri khas Pesbuker. Tarian itu bahkan menjadi trending topik di media sosial.

Tak hanya orang dewasa, chicken dance juga digemari oleh anak-anak. Bahkan, beberapa warganet mengunggah video tarian mereka di Instagram dengan tagar #chickendance. Video itu berisi rekaman chicken dance ala warganet yang lucu.

Bukan hanya di Indonesia, chicken dance juga sangat populer di negara asalnya. Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Sabtu (1/7/2017), tarian itu kali pertama diperkenalkan oleh Salman Khan dan Kareena Kapoor dalam film Bajrangi Bhaijaan yang dirilis Juli 2015 silam.

Di film itu, Salman dan Kareena bersama sejumlah pemain film lainnya kompak menari tarian ayam mengiringi lagu Chicken Kuk Doo Koo. Lagu dengan irama menghentak itu mampu membangkitkan semangat setiap orang yang mendengar.

“De chicken se aawaa chicken kook doo koo. Teri bhook ka iaaj chicken kook doo koo. Yehi Kehta hai aaj chicken kook doo koo. Teri bhook ka ilaaj chicken kook doo koo,” demikian penggalan lirik Chicken Kuk Doo Koo.

Lagu itu sengaja dinaynyikan untuk menghibur tokoh utama Bajrangi Bhaijaan, Shahida, yang merindukan ibunya, Pawan. Lagu bernuansa gembira itu bercerita tentang selera makan Pawan dengan Shahida yang berbeda. Pawan adalah seorang vegetarian, sementara Shahida sangat suka makan ayam. Guna menambah kemeriahan, para pemain film pun membuat tarian khusus yang akhirnya dikenal dengan nama chicken dance. 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

PBB Sebut Butuh 14 Tahun untuk Membersihkan 37 Juta Ton Reruntuhan di Gaza

PBB Sebut Butuh 14 Tahun untuk Membersihkan 37 Juta Ton Reruntuhan di Gaza
author
Newswire , 
Anik Sulistyawati Minggu, 28 April 2024 - 07:37 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kondisi Jalur Gaza Palestina setelah bombardir Israel. (UNRWA)

Solopos.com, TEHERAN — Kemungkinan dibutuhkan waktu 14 tahun untuk membersihkan reruntuhan di Jalur Gaza, yang dibombardir dan dihancurkan oleh rezim Israel.

Diperkirakan 37 juta ton puing menumpuk di Gaza, menurut stasiun TV berita RT Arabic, yang mengutip pejabat senior Layanan Pekerja Ranjau Perserikatan Bangs-Bangsa (PBB UNMAS), Pehr Lodhammar, pada Jumat (26/4/2024).

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

“Kita berbicara tentang 14 tahun kerjaan dengan 100 truk,” lapor media asing tersebut mengutip pejabat PBB tersebut seperti dilansir Antara.

Dikatakan, sedikitnya 10 persen dari artileri yang ditemukan di Gaza belum meledak dan menjadi ancaman permanen bagi masyarakat, tim evakuasi, serta pekerja yang membersihkan reruntuhan tersebut.

Koran Solopos

Sejak Oktober 2023, militer Israel terus menggempur Jalur Gaza. Perang di wilayah kantong tersebut telah menewaskan lebih dari 34.000 orang, yang kebanyakan di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan 75 pengungsi Gaza atau sekitar 1,7 juta orang, terpaksa menyelamatkan diri.

Banyak dari mereka disebutkan beberapa kali harus mencari tempat yang cukup aman di tengah gencarnya serangan udara dan penembakan Israel yang melintasi Jalur Palestina yang terkepung itu.

Emagazine Solopos

Disebutkan, lebih dari 1 juta penduduk di Jalur Gaza telah kehilangan tempat tinggal dan 75 persen penduduk di daerah kantong pesisir Palestina tersebut telah mengungsi sejak meletusnya konflik Israel-Hamas 200 hari yang lalu, demikian pernyataan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Selasa (23/4/2024).

“Kehancuran terjadi di mana-mana di Gaza. Kerusakan infrastruktur penting sangat besar,” tulis UNRWA dalam sebuah unggahan di platform media sosial X seperti dilansir Antaranews.

Dalam sebuah rekaman pidato yang menandai hari ke-200 konflik tersebut, Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menuduh Israel menghalangi berbagai upaya mediasi gencatan senjata.

Interaktif Solopos

“Israel mencoba menghindar dari semua janji-janjinya dalam negosiasi dan ingin mengulur-ulur waktu,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa tidak akan ada kompromi terhadap hak-hak dasar rakyat Palestina. Ini termasuk penarikan pasukan Israel dari Jalur Gaza, pencabutan blokade, dan kembalinya warga Palestina yang mengungsi ke rumah-rumah mereka.

Media Israel pada Senin (22/4/2024) melaporkan bahwa berbagai persiapan sedang dilakukan untuk memperluas zona kemanusiaan di Jalur Gaza menjelang kemungkinan serangan Israel ke Rafah, kota di ujung selatan Jalur Gaza.

Hebrew Public Radio mengatakan zona kemanusiaan baru itu akan membentang dari Kota Al-Mawasi di bagian selatan Jalur Gaza di sepanjang jalur pesisir hingga ke pinggiran Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, dan akan mampu menampung sekitar 1 juta pengungsi.



Menurut laporan itu, lima rumah sakit lapangan telah didirikan di area tersebut guna melengkapi sejumlah rumah sakit yang sudah beroperasi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (21/4/2024) berjanji akan mengintensifkan tekanan militer dan politik terhadap Hamas dalam beberapa hari mendatang.

Netanyahu berulang kali mengancam akan melancarkan serangan ke Rafah, karena kota itu merupakan “benteng pertahanan” terakhir Hamas.

Rafah menjadi tempat perlindungan terakhir bagi lebih dari 1,4 juta warga Palestina yang terpaksa mengungsi dari Jalur Gaza utara dan Jalur Gaza tengah akibat perang yang masih berlangsung antara Hamas dan Israel.

Israel melancarkan serangan berskala besar terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas di perbatasan Israel selatan pada 7 Oktober 2023, di mana sekitar 1.200 orang terbunuh dan lebih dari 200 orang disandera.

Hingga Selasa, sebanyak 34.183 warga Palestina tewas dan 77.143 orang lainnya terluka di Jalur Gaza akibat serangan Israel, menurut data yang dipublikasikan oleh Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Tembang Kenangan Mengalun di Live Music Monumen Pers Nasional Solo

Tembang Kenangan Mengalun di Live Music Monumen Pers Nasional Solo
author
Ahmad Mufid Aryono Minggu, 28 April 2024 - 06:33 WIB
share
SOLOPOS.COM - Salah satu penonton manyumbang lagu dalam live music tembang kenangan di Teras Monumen Pers Nasional Solo, Sabtu (28/4/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Tembang kenangan mengalun merdu saat ratusan orang antusias menyaksikan pagelaran live music di Teras Monumen Pers Nasional, Sabtu (28/4/2024) malam.

Monumen Pers Nasional Solo kembali menghadirkan hiburan live music tembang kenangan setelah sempat vakum karena bulan puasa.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Acara live music dibuka dengan penampilan kelompok musik Flava yang mengaransemen ulang tembang-tembang kenangan menjadi lebih modern dan kekinian. Salah satu yang membuat kesan modern adalah kehadiran saksofon.

Koran Solopos

Mereka menyanyikan lagu-lagu lawas seperti Jangan Salah Menilai dari Rani Simbolon, yang dibawakan dengan aransemen yang agak berbeda. Pada bagian reff misalnya, diaransemen layaknya musik reggae.

Flava Band kemudian melanjutkan dengan lagu Kisah Kasih di Sekolah. Berbeda dari lagu sebelumnya, kali aransemen lebih bertempo pelan dan ngepop.

Semakin malam suasana semakin syahdu ketika band membawakan lagu-lagu melow seperti Andaikan Kau Datang kembali milik Koes Plus.

Emagazine Solopos

Syahdunya malam dipertebal dengan lagu Ayah dari Rinto Harahap yang menceritakan tentang kerinduang sosok sang ayah yang sudah tiada. Dilanjutkan dengan lagu Cinta yang dipopulerkan oleh Vina Panduwinata

Semakin malam, semakin ramai. Penonton yang hadir diajak bernyanyi bersama ketika band memainkan lagu Pergi Untuk Kembali dari Lagu Marcello Tahitoe. Setelahnya penonton diajak bergoyong dengan medley lagu Koes Plus-Bergembira, The Changcuters-I Love U, Bibeh, dan Bing Slamet-Nonton Bioskop.

Meski sempat hujan gerimis namun tidak memudarkan kemeriahan panggung pada malam itu. Penonton tetap antusias menyaksikan dan tidak malu menyumbang lagu.

Interaktif Solopos

Salah satunya adalah penonton asal Ketelan, Banjarsari, Solo, Harsono yang menyumbangkan suara merdunya dengan membawakan lagu Madu Dan Racun yang populer dari Arie Wibowo. Lagi-lagi dibawakan dengan aransemen reggae dan Arie nampak asyik bernyanyi.

Setelah itu giliran penonton asal Jember, Bambang Erianto, 63, yang menghidupkan suasana dengan menyumbang lagu milik Koes Plus berjudul Ojo Podo Nelongso. Aksi panggungnya yang energik menular ke penonton hibgga membuat sebagian pada ikut bergoyang.

Bambang mengatakan ini merupakan kali pertamanya menyalsilan live music monumen pers. Dia mengaku datang ke Solo lantaran sedang ada keperluan pekerjaan.

“Saya senang sekali di Solo ada tembang kenangan. Saya dari dulu setiap kali ada acara tembang kenangan selalu datang,” kata dia.



Pria yang mengaku mantan musisi rock 80an itu mengatakan acara live music kali ini berhasil dikemas dengan menarik. Dia mengatakan tempatnya yang berada di teras Monumen Pers Nasional itu menjadi daya tarik tersendiri.

“Saya lihat tempatnya megah, kesan saya tidak meninggalkan budaya lama. Nilai-nilai sejarah masih terpampang di sini, dan cocok buat live music seperti ini,” kata dia.

Dia berharap live music seperti ini bisa dilanjutka dan selalu hadir untuk menghibur masyarakat. Menurutnya kegiatan rutin semacam ini juga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Kasubag Umum Monumen Pers Nasional, Kuncoro Mahendro Suryo mengatakan live music sudah rutin digelar setiap sebulan sekali dan sudah masuk tahun ketiga.

“Prinsipnya kami mempromosikan Monumen Pers Nasional kepada masyarakat. Kami menginginkan masyarakat mengenal Monumen Pers dari mulai apa fungsinya sampai di dalamnya ada apa,” kata dia.

Kuncoro menjelaskan sebetulnya live music Monumen Pers lebih identik dengan keroncong. Namun pihaknya ingin menghadirkan variasi yang berbeda dengan menghadirkan tema tembang kenangan kepada masyarakat.

“Kami menampung keinginan masyarakat dengan mengakhirkan lagu-lagu tembang kenangan, yang jelas kami mengakomodir keduanya baik tembang kenangan atau keroncong,” lanjut dia.

Dia mengatakan selain memberikan ruang hiburan kepada masyarakat, pihaknya juga ingin memberikan ruang untuk kelompok musik lokal agar bisa unjuk kemampuan. Kuncoro menjelaskan pihaknya selalu menggandeng musisi-musisi lokal Solo.

Bahkan tidak menutup kemungkinan pihaknya mengorbitkan kelompok musik dari masyarakat untuk turut tampil di Teras Monumen Pers Nasional.

“Bakan ke depan rencananya ingin mengakomodir musisi-musisi jalanan atau bisa dibilang ya pengamen untuk bisa tampil di sini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Kemenkop UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Buka 24 Jam
author
Newswire , 
Anik Sulistyawati Minggu, 28 April 2024 - 06:19 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi warung Madura. (Facebook/Warung Madura).

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menegaskan tidak pernah melarang warung-warung Madura untuk berjualan selama 24 jam.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Kemenkop UKM Arif Rahman Hakim mengklarifikasi pemberitaan terkait dirinya yang mengimbau pengusaha warung Madura untuk mematuhi aturan jam operasional sesuai aturan pemerintah daerah.

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (27/4/2024), Arif menyatakan pihaknya sudah meninjau Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 13 Tahun 2018 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan.

Ia mendapati tidak ditemukan aturan yang secara spesifik melarang warung Madura untuk buka 24 jam.

Koran Solopos

“Dalam Perda tersebut, pengaturan terkait jam operasional justru berlaku bagi pelaku usaha ritel modern, minimarket, hypermarket, department store, serta supermarket, dengan batasan jam operasional tertentu,” ujar Arif.

Ia menambahkan Kemenkop UKM juga akan meminta penjelasan lebih lanjut kepada pemerintah daerah terkait mengenai aturan pembatasan jam operasional warung Madura yang sedang berkembang di masyarakat.

“Kami juga akan mengevaluasi kebijakan daerah yang kontraproduktif dengan kepentingan UMKM, termasuk evaluasi program dan anggaran pemda untuk mendukung UMKM,” ucap Arif.

Emagazine Solopos

Imbauan terhadap warung-warung Madura agar tidak berjualan selama 24 jam sebelumnya disampaikan oleh Lurah Penatih di Denpasar Timur, Bali. Imbauan itu dikeluarkan Kelurahan Penatih karena alasan keamanan.

Sebelumnya anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan meminta pemerintah untuk tidak membatasi waktu operasional usaha warung kelontong seperti warung Madura.

“Keberadaan warung Madura telah memberi kontribusi positif di banyak hal, seperti membantu kebutuhan masyarakat sepanjang hari, menjaga keamanan lingkungan, menyerap tenaga kerja, menggerakkan perekonomian rakyat kecil dan melahirkan para pengusaha baru,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

Interaktif Solopos

Hal itu disampaikan Nasim menanggapi respon Kementerian Koperasi dan UKM yang meminta warung kelontong seperti warung Madura, untuk mengikuti aturan jam operasional yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, yakni tidak buka selama 24 jam.

Menurut dia, jika warung kelontong kecil seperti warung Madura dipersempit ruang gerak-nya, banyak pelaku usaha yang akan gulung tikar dan akhirnya berdampak pada meningkatnya tingkat pengangguran.

Dia menegaskan pemerintah seharusnya bisa lebih mengedepankan aspek hati nurani dan pikiran yang jernih, serta menyediakan iklim usaha yang bersahabat bagi para pelaku usaha kecil. Hal tersebut dilakukan agar pelaku UKM bisa berkembang.



“Harus dengan pikiran yang normal, waras dan berperikemanusiaan. Harusnya didukung agar lebih berkembang, bukan malah dilarang [pembatasan jam operasional],” harapnya.

Dia tidak menampik jika munculnya persoalan itu dikarenakan ada persaingan antara minimarket atau toko swalayan dengan warung Madura. Dia meminta agar pemerintah memberikan solusi yang terbaik, agar semua usaha berjalan dengan lancar.

“Menteri-menteri terdahulu meminta pemda untuk menerapkan aturan jarak minimarket, lah ini malah kebalikannya,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories